DENPASAR, KOMPAS.com - AirNav Indonesia menyiagakan 10 bandara sebagai alternatif pendaratan (divert) jika Gunung Agung mengalami erupsi.
Direktur Utama AirNav Novie Riyanto menuturkan dari 10 bandara tersebut, beberapa di antaranya untuk menampung pesawat berbadan lebar seperti Airbus A330, Boeing 777, Boeing 747, serta Boeing Dreamliner 787.
Adapun 10 bandara yang disiagakan yakni Jakarta, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Ambon, Manado, Banyuwangi, Solo, Lombok, Kupang.
"Untuk pesawat berbadan lebar, bisa dialihkan ke Surabaya dan Makassar jika terjadi erupsi Gunung Agung," jelasnya Selasa (26/9/2017).
Novie menjelaskan bahwa AirNav benar-benar memantau perkembangan Gunung Agung. Hal ini karena abu vulkanik sangat berbahaya bagi mesin pesawat.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan instansi lain seperti PVMBG yang selalu memantau abu vulkanik dengan mengunakan satelit Himawari," jelas dia.
Sejauh ini, jumlah pergerakan pesawat yang menuju ke Bali sekitar 20 penerbangan setiap jam. Terkait dengan hal ini, AirNav juga akan melakukan simulasi, jika erupsi terjadi.
"Bagaimana jika erupsi itu terjadi pada siang dan bagaimana kalau malam. Ini karena berbeda situasi trafiknya," kata Novie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.