Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Jek Berencana Ekspansi ke 4 Negara di Asia Tenggara

Kompas.com - 02/10/2017, 13:01 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Go-Jek, startup transportasi online pertama di Indonesia yang bernilai miliaran dollar AS, berencana mengembangkan layanannya ke tiga hingga empat negara di Asia Tenggara.

Dengan demikian, Go-Jek meningkatkan tingkat persaingannya dengan perusahaan sejenis, yakni Grab dan Uber Technologies Inc.

Pendiri dan Chief Executive Officer Go-Jek, Nadiem Makarim, tidak memberikan rincian negara mana yang akan dijadikan target ekspansi.

Namun dalam sebuah wawancara, dia mengatakan bahwa dia menargetkan negara yang memiliki populasi besar dan masih banyak masyarakatnya menggunakan uang tunai.

(Baca: Go-Jek Dapat Suntikan Modal dari Raksasa Teknologi China Tencent)

Dengan demikian, sepertinya Go-Jek ingin mempopulerkan pula aplikasi pembayarannya yakni Go-Pay, ke dalam pasar baru tersebut.

Sebelumnya, Grab, startup transportasi online yang berbasis di Singapura, mendapatkan pendanaan besar dari SoftBank Group Corp dan Didi Chuxing dari China. Pendanaan ini membuat Go-Jek hanya bermain di Indonesia saja.

Grab saat ini merupakan startup transportasi online yang sudah beroperasi di tujuh negara. Grab dijalankan oleh Anthony Tan, yang juga mantan teman sekelas Nadiem Makarim di Harvard Business School.  

Bagi Go-Jek, ekspansi ini akan jadi bisnis pertama di luar Indonesia. "Kami selama ini selalu bertahan. Sudah saatnya membuat kompetisi lebih ketat," kata dia di Jakatarta, tanpa menyebutkan kapan akan melakukan ekspansi.

(Baca: "Berduet" dengan Go-Jek, Saham Blue Bird Naik 4,32 Persen)

Berdasarkan pantauan Bloomberg, jika dilihat dari jumlah populasi, maka setelah indonesia, populasi terbesar di Asia Tenggara yakni di negara Filipina, Vietnam dan Thailand, dengan kombinasi total populasi mencapai 270 juta penduduk.

Baik Go-Jek dan Grab saat ini sudah memiliki alat pembayaran digital, sebagai salah satu cara untuk membangun skala bisnisnya ke depan, akibat kecilnya akses masyarakat ke perbankan.

"Kami sudah memiliki platfom untuk negara ekonomi berkembang dimana infrastrukturnya belum begitu bagus. Kami akan berekspansi tentunya dengan semua kemampuan yang kami miliki," tutur Nadiem Makarim.

Kompas TV Gojek Dapat Suntikan Modal Rp 16 Triliun?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com