Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas Maju Terus Pantang Mundur Pindahkan Ibu Kota dari Jakarta

Kompas.com - 05/10/2017, 14:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Menteri PPN Bambang Brodjonegoro memastikan kajian pemindahan ibu kota atau pusat pemerintahan dari Jakarta tetap berjalan.

Saat ini, lanjut dia, instansinya masih melakukan kajian survei lokasi sebagai pusat pemerintahan baru.

"Progresnya kami masih melakukan kajian dan survei lokasi. Pokoknya kami maju terus pantang mundur," kata Bambang, di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (5/10/2017).

Dia menjelaskan, pemindahan pusat administrasi merupakan salah satu cara untuk mengurangi beban Jakarta.

(Baca: Anggaran Tak Disetujui DPR, Pemerintah Teruskan Kajian Pemindahan Ibu Kota)

 

Sebab sebagai ibu kota, Jakarta merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat perekonomian.

"Kalau sudah terlalu padat, di sinilah kami berpikir perlu ada sumber pertumbuhan baru di luar Jawa," kata Bambang.

DKI Jakarta, lanjut dia, merupakan kota yang menanggung beban berat setiap harinya. Hal itu terlihat dari padatnya penduduk yang beraktivitas di Jakarta.

Bambang menjelaskan, Jakarta menempati peringkat dua kota di dunia dengan beban paling berat, yakni dengan 30,2 juta orang setiap harinya.

(Baca: 2018 Persiapan Pindah Ibu Kota, Asalkan...)

Sedangkan di posisi pertama diduduki oleh Tokyo dengan jumlah penduduk yang beraktivitas sebanyak 37 juta orang.

"Bicara sistem perkotaan itu membentuk metropolitan area, beban Jakarta 30 juta orang. Memang tidak semuanya tinggal dan bayar pajak di Jakarta," kata Bambang.

Sebelumnya, Badan Anggaran (Banggar) DPR menolak usulan tambahan anggaran Bappenas senilai Rp 7 miliar untuk studi tahap awal pemindahan ibu kota dengan alasan efisiensi.

Presiden Joko Widodo menyebut ada tiga provinsi yang berpotensi menjadi ibu kota baru. Yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Adapun tujuan pelaksanaan rencana ini untuk pemerataan pembangunan antara Jawa dengan luar Jawa.

Pembiayaan kebijakan ini direncanakan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.

Kompas TV "Kota di Kaltim Siap Jadi Ibu Kota Indonesia"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com