Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Impor dari Korea, Produsen Mesin Cuci AS Gigit Jari

Kompas.com - 06/10/2017, 17:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Komisi Perdagangan Internasional AS menyatakan, tingginya impor mesin cuci membuat produsen domestik terpukul. Impor mesin cuci tersebut utamanya berasal dari Korea Selatan, yakni merek LG dan Samsung.

Kondisi tersebut memicu wacana pengenaan cukai maupun kuota impor mesin cuci. Kasus tersebut pertama kali dikeluhkan oleh raksasa produsen peralatan rumah tangga AS Whirlpool Corp.

Mengutip Reuters, Jumat (6/10/2017), Whirlpool meminta adanya larangan produk mesin cuci impor bermerek LG dan Samsung yang membanjiri pasar AS. Kedua merek mesin cuci tersebut menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih murah.

Komisi tersebut menghasilkan voting 4-0 terkait temuan bahwa mesin cuci impor melukai pasar manufaktur domestik AS. Rekomendasi akan diajukan kepada Presiden Donald Trump pada 4 Desember 2017 mendatang.

Pimpinan Whirlpool Jeff Fettig menyatakan keputusam itu adalah bukti terbaru dalam upaya perseroan selama bertahun-tahun melawan politik dumping. Fettig menuduh LG dan Samsung memindahkan produksi ke seluruh dunia guna menghindari bea cukai AS.

"Aksi korektif ini akan menciptakan lapangan kerja di AS," ujar Fettig.

Pihak LG dan Samsung dalam pernyataannya mengungkapkan, larangan impor akan berdampak negatif pada konsumen. Pasalnya, kebijakan itu akan membuat harga naik, pilihan menjadi terbatas, dan menghambag inovasi.

Mereka juga menyinggung tentang investasi senilai jutaan dollar AS untuk membangun pabrik di AS. Investasi tersebut diumumkan sejak Trump menjadi presiden.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com