Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desember 2018, Transaksi di Gerbang Tol Gunakan Sensor

Kompas.com - 06/10/2017, 20:44 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah punya hasrat besar menghilangkan antrean transaksi di gerbang tol. Setelah elektronifikasi diterapkan pada akhir Oktober 2017, pengunaan sensor akan diterapkan di semua gerbang tol di Indonesia pada Desember 2018.

"Ini terkait langsung arahan Presiden agar antrean di gerbang tol bisa dihilangkan," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat menggelar konferensi pers usai rapat koordinasi elektronifikasi gerbang tol, Jakarta, Jumat (6/10/2017).

"Semua transaksi akan dilakukan dengan aplikasi sensorik yang langsung dihubungkan dengan akun bank," sambung Darmin.

Lewat penerapan sensor, pengendara tidak perlu lagi melakukan tapping saat bertransaksi di gerbang tol. Hanya cukup melewati gerbang tol tersebut dengan kecepatan yang ditentukan maka transaksi bisa dilakukan.

Di negara lain tutur Darmin, transaksi tol dengan memanfaatkan sensor sudah dilakukan. Pemerintah berharap hal serupa bisa terwujud pada Desember 2018 mendatang.

Untuk persiapan awal, pemerintah sudah meminta Polri untuk mengawasi jual beli mobil. Nantinya setiap jual beli mobil harus segera dilakukan balik nama sehingga jelas siapa pemilik kendaraan.

Hal itu dinilai penting agar bila terjadi gagal bayar saat melalui sensor gerbang tol, operator tol bisa mengetahui persis identitas pemilik kendaraan.

"Itu garis besar, sehingga akhir 2018 kita sudah mesti sama dengan negara lain yang sudah lebih dulu lakukan hal seperti ini. Maka pintu tol bukan bagian dari penambahan kemacetan tapi bagian solusi kemacetan," kata Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'OutSourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "OutSourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com