Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Bos IMF Bersedia Promosikan Pariwisata RI

Kompas.com - 18/10/2017, 13:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor pariwisata menjadi primadona Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Promosi gencar terus dilakukan termasuk saat acara Pertemuan Tahunan Bank Dunia dan IMF di Washington DC, pekan lalu.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Managing Director IMF Christine Lagarde juga sudah mendengar potensi pariwisata Indonesia. Hal itu disampikan saat acara Bank Dunia dan IMF.

"Lagarde kemarin (dalam acara Bank Dunia dan IMF) dengan saya bicara, beliau bilang akan datang Februari (2018) dia minta mau berenang di (laut) mana," ujar Luhut saat pemaparan capaian 3 Tahun Jokowi-JK di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu (18/10/2017).

"Kapolda Bali (yang hadir) tunjukin ada ikan apa saya enggak tahu karena dia diver. Dia bilang di daerah bali atau Labuan Bajo.lau beliau (Lagarde) bersedia mempromosikan pariwisata Indonesia," sambung Luhut.

Tidak hanya itu, menurut Luhut, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sudah meminta izin kepada Lagarde untuk membagikan foto-fotonya saat nanti berlibur di Indonesia.

Luhut tidak ragu dengan potensi pariwisata Indonesia. Apalagi, berbagai proyek infrastruktur juga terus dibenahi guna mendorong perkembangan sektor pariwisata.

"Kita bicara 20 juta (wisman) lebih pada 2019. Ini akan menjadi penyumbang devisa terbesar pada 2019 yaitu 20 juta dollar AS lebih mungkin 20,5-21 juta dollar AS," kata Luhut.

Kompas TV Indonesia Gali Potensi Wisata Halal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com