Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keuangan Inklusif, PT Pos Bangun Big Data Analytic

Kompas.com - 01/11/2017, 11:00 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Hingga kini, baru 36 persen masyarakat Indonesia yang memiliki akun bank. Sedangkan 64 persen masyarakat yang tinggal di pelosok belum tersentuh keuangan inklusif karena sulitnya akses ke perbankan.

"Padahal dilihat dari data kami banyak masyarakat terpencil yang banyak melakukan transaksi," ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi Wahyu Setijono kepada Kompas.com di Bandung, Selasa (31/10/2017).

Untuk membantu masyarakat di rural area tersebut, PT Pos tengah membangun big data analytic. Lewat big data analytic, Pos akan membuat kredit skoring yang nantinya bisa dikerjasamakan dengan perbankan untuk penyaluran pembiayaan.

Gilarsi menambahkan, kredit skoring yang dilakukan tidak melalui aktivitas perbankan. Melainkan aktivitas perekonomian mereka selama ini di lapangan. Mulai dari perputaran uang mereka hingga transaksi mereka sehari-hari.

(Baca: Pinjam.co.id Gandeng PT Pos Perluas Layanan Gadai)

"Kalau itu semua bisa dimasukkan dalam sebuah analytic proses, yang namanya kredit skor bukan hanya bisa dilakukan oleh bank, tapi Pos pun bisa melakukan. Akses terhadap funding, financial, bisa kita rekomendasikan," tuturnya.

Sebab, Pos punya infrastruktur hingga ke rural area. Namun Pos bukan lembaga keuangan yang bisa menyalurkan pembiayaan. "Karena itu kita akan menjembatani," ucap Gilarsi.

Saat ini, big data analytic Pos masih dibangun. Ia menargetkan, tahun depan sudah selesai. Untuk pengerjaannya, Pos membentuk divisi baru mengenai big data analytic.

"Datanya sudah ada, tapi memasukkannya ke analytic prosesnya butuh waktu," ungkapnya.

Selain itu, dalam rangka digitalisasi, Pos Indonesia mengeluarkan aplikasi "Digiroin" atau Digital Giro Indonesia. Aplikasi tersebut sudah bisa diperoleh di Appstore.

Aplikasi ini masih akan terus dikembangkan. Peluncuran resminya sendiri akan dilakukan tahun depan. "Aplikasi ini bisa menjangkau masyarakat yang tidak memiliki akun bank," katanya.

Lewat aplikasi ini, para TKI bisa mengirim dana ke Tanah Air dengan biaya yang murah. Jika selama ini, pengiriman dana TKI mendapat potongan 6-7 persen, dengan Digiroin hanya dipotong 2 persen.

Kompas TV Mendekati Lebaran, pengiriman uang via wesel dari Tenaga Kerja Indonesia melalui kantor pos meningkat pesat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Earn Smart
Literasi Keuangan yang Terlupakan

Literasi Keuangan yang Terlupakan

Whats New
Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Whats New
Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

BrandzView
Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com