Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Perbaikan Kemudahan Berbisnis Indonesia di Mata Bank Dunia

Kompas.com - 01/11/2017, 14:21 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menempati peringkat ke-72 dari seluruh negara untuk kemudahan berbisnis atau ease of doing business tahun 2018 menurut Bank Dunia. Peringkat ini naik dari 91 pada tahun sebelumnya.

Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Rodrigo A Chaves, menjelaskan sejumlah perbaikan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia hingga bisa naik peringkat. Apa saja?

"Biaya memulai usaha dibuat lebih rendah, dari sebelumnya 19,4 persen turun jadi 10,9 persen pendapatan per kapita," kata Rodrigo A Chaves melalui keterangannya kepada pewarta pada Rabu (1/11/2017).

Kemudian, Bank Dunia juga menilai pemerintah Indonesia telah melakukan perbaikan dalam hal biaya sambungan listrik dengan mengurangi biaya sambungan dan sertifikasi kabel internal.

(Baca: Bank Dunia: Kemudahan Berbisnis Indonesia Naik ke Peringkat 72 )

Chaves mengungkapkan, jika biaya untuk sambungan listrik sebelumnya sebesar 357 persen dari pendapatan per kapita, kini turun jadi 276 persen.

"Di Jakarta, dengan proses permintaan untuk sambungan baru yang lebih singkat, listrik juga bisa didapat dengan lebih mudah," tutur dia.

Poin berikutnya tentang peningkatan akses perkreditan dengan dibukanya biro-biro kredit baru, kemudian adanya sistem penagihan pajak, bea cukai, hingga pendapatan bukan pajak secara elektronik untuk perdagangan lintas negara.

Dengan sistem tersebut, waktu mengurus dokumen saat kegiatan impor turun dari 133 jam menjadi 119 jam.

"Pendaftaran properti pun dibuat lebih murah dengan pengurangan pajak transfer, sehingga mengurangi biaya keseluruhan, yang awalnya 10,8 persen jadi 8,3 persen dari nilai properti," ujar Chaves.

Poin terakhir adalah adanya peningkatan hak dan peran dari pemegang saham minoritas. Peningkatan hak dan peran yang dimaksud misalkan saat pengambilan keputusan perusahaan besar serta transparansi kinerja perusahaan.

Semua indikator yang telah disebutkan merupakan reformasi di berbagai bidang yang berpengaruh pada aspek kemudahan berbisnis di Indonesia, sebagaimana ditulis dalam laporan Bank Dunia bertajuk Doing Business 2018: Reforming to Create Jobs.

Indikator tersebut didapat dari pengukuran terhadap dua kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta dan Surabaya.

Kompas TV Presiden Joko Widodo mengumpulkan semua kepala daerah di Istana Negara untuk memberikan arahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com