Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Aceh Utara Gandeng Bekraf Memberdayakan Pengrajin Lokal

Kompas.com - 03/11/2017, 11:00 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menggandeng Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI mengembangkan pengrajin di kabupaten tersebut.

Kerja sama itu dalam bentuk pelatihan dan pemberian mesin untuk sejumlah pengrajin di kabupaten tersebut.

“Saya sudah bertemu dengan sekretaris Bekraf di Jakarta dua hari lalu. Kami sepakat, bahwa pengrajin seperti peci dan tas Aceh ini kami kembangkan bersama. Diberi pelatihan dan peralatan. Ini didukungt oleh Bekraf,” kata Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, Kamis (2/11/2017).

Dia menyebutkan, produksi pengrajin seperti peci dan tas Aceh itu akan dibuat standarisasi mutu, sehingga produk tersebut layak untuk pasar internasional.

(Baca: Aceh Utara Teken MoU Bisnis Perikanan dengan Perusahaan Thailand)

 

Bukan hanya itu, sambung pria yang akrab disapa Cek Mad ini, pegawai pemerintah juga akan diwajibkan menggunakan produk dari pengrajin.

“Misalnya begini, ada bahan rajutan, kain baju dan lain sebagainya. Kita akan pakai produk dari pengrajin kita. Ini pasti disukai oleh pegawai, karena kualitasnya sudah standar,” sebutnya.

Pengolaan kegiatan itu nantinya sambung Cek Mad akan dilakukan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Utara.

“Mulai bulan depan Bekraf datang ke Aceh Utara untuk sosialisasi, pelatihan dan lain sebagainya. Tahun depan baru diberikan mesin dan pendampingan bersama antara kami dan Bekraf terhadap pengrajin,” ungkapnya.

Dia berharap, langkah itu dapat mendorong daya jual hasil kerajinan tangan masyarakat Aceh Utara.

“Mungkin satu hari nanti,hasil kerajinan kita sudah bisa dibeli oleh masyarakat internasional. Namun, langkahnya sekarang ini kita susun dengan baik,” pungkasnya.

Kompas TV Jika tertarik, Anda cukup menyiapkan uang Rp 35 ribu hingga Rp 45 ribu untuk setiap boneka atau celengan gypsum buatan Suarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com