Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan 11 Pangeran Arab Saudi "Ganggu" Harga Minyak Dunia

Kompas.com - 07/11/2017, 20:23 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia hingga beberapa waktu ke depan diperkirakan masih akan fluktuatif. Research Analyst Forextime Lukman Otunuga menyebutkan, salah satu faktor yang mempengaruhi harga emas hitam ini adalah peristiwa yang terjadi di Arab Saudi, yang merupakan salah satu pengekspor minyak dunia.

Menurut dia, adanya reformasi anti-korupsi di Arab Saudi dengan penangkapan belasan pangeran karena dugaan korupsi, menimbulkan kekhawatiran dari sisi produksi minyak di negeri petrodollar tersebut.

"Dunia juga masih menantikan hasil pertemuan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang baru akan dihelat 30 November nanti," ujar Lukman saat diskusi dengan media di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Lukman mengatakan, pada awal pekan ini, harga minyak dunia mencapai 62,44 per barrel dollar AS, atau menyentuh level tertinggi sejak awal Juli 2015.

Baca juga: 11 Pangeran Arab Saudi Ditangkap, Demi Reformasi Ekonomi?

Selain reformasi anti-korupsi yang dipimpin putra mahkota kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman, lonjakan harga minyak dunia yang terjadi akibat beberapa faktor, mulai dari kondisi geopolitik dunia, terutama ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara dan juga Irak.

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi telah menahan 11 orang pangeran, termasuk miliarder Alwaleed bin Talal. Selain itu, pemerintah Arab juga menahan empat menteri dan puluhan mantan menteri.

Penangkapan sejumlah pangeran itu menjadi langkah terkini dalam konsolidasi kekuasaan putra mahkota Mohammed bin Salman, yang juga penasihat utama Raja Salman.

Kompas TV Ancaman Harga Minyak Dunia


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com