Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi 5,2 Persen pada Akhir Tahun 2017

Kompas.com - 08/11/2017, 10:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2017 tercatat sebesar 5,06 persen. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan melalui proyek-proyek infrastruktur serta pengelolaan APBN.

Peneliti LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Febrio N Kacaribu beserta tim dalam laporannya menyebut, meskipun pada teorinya investasi infrastruktur harus mengakselerasi pertumbuhan, ada peningkatan ketidaksambungan antara infratsruktur yang didorong pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi.

"Bahkan meskipun alokasi anggaran untuk infrastruktur pada tahun 2017 meningkat 177 persen dibandingkan pada APBN 2014, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia belum terakselerasi," tulis Febrio dan tim dalam laporannya, Rabu (8/11/2017).

Pertumbuhan ivestasi sektor swasta yang cenderung rendah, baik dalam sektor infrastruktur dan lainnya, termasuk oleh BUMN juga dipandang mengecewakan. Hal ini pun dinilai dapat berdampak pada keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kami memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,2 persen untuk keseluruhan tahun 2017," ungkap Febrio.

Selain itu, dengan harga sejumlah komoditas ekspor utama yang stabil dan cenderung lebih tinggi, diproyeksikan bahwa pertumbuhan akan meningkat secara moderat pada tahun depan. Ini khususnya terjadi pada minyak kelapa sawit dan batu bara.

Febrio dan timnya juga menyoroti sektor konsumsi yang tampaknya hanya akan meningkat sedikit di atas 5 persen. Pertumbuhan konsumsi akan terus bergerak lebih lambat ketimbang komponen-komponen lainnya seperti ekspor atau investasi.

"Hal ini khususnya karena (konsumsi) sangat bergantung pada keyakinan konsumen dan pertumbuhan upah riil. Kami tidak melihat pertumbuhan akan meningkat dalam laju yang signifikan pada 2 tahun ke depan," terang Febrio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com