Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mark Zuckerberg: Teknologi Tak Ciptakan Lapangan Kerja

Kompas.com - 09/11/2017, 12:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg menyatakan, teknologi tidak serta-merta menciptakan lapangan kerja. Akan tetapi, teknologi akan memperbaiki gaji karyawan yang memperoleh pelatihan guna memanfaatkan inovasi pada industri mereka.

Mengutip CNBC, Kamis (9/11/2017), hal tersebut diungkapkan Zuckerberg setelah mengunjungi sebuah lahan pertanian angin di Oklahoma. Sepanjang tahun ini, Zuckerberg berkeliling AS dan mengunjungi banyak tempat.

"Saya berada di Oklahoma dalam kunjungan terakhir saya, bagian dari tantangan Year of Travel," tulis Zuckerberg pada akun Facebook pribadinya.

(Baca: Mark Zuckerberg Ingin Jual 75 Juta Saham Facebook, Untuk Apa?)

Zuckerberg pun mengungkapkan mengenai dampak teknologi terhadap para pekerja. Menurut dia, banyak orang kini lebih fokus kepada apakah teknologi akan menciptakan atau malah menghancurkan lapangan kerja.

"Saya sudah melihat keduanya tahun ini. Perbaikan teknologi telah menciptakan lebih banyak pekerjaan di beberapa industri, namun ada juga industri yang memangkas pekerjaan," jelas Zuckerberg.

Ayah dari Max dan August ini pun menyatakan, jumlah pekerjaan yang ada saat ini kira-kira tidak jauh berbeda dari sebelumnya.

Namun, guna beroperasi di tengah pesatnya kemajuan teknologi, para karyawan membutuhkan lebih banyak pelatihan dan kemudian gajinya pun akan meningkat.

Beberapa studi yang dilakukan sejumlah universitas telah menyatakan bahwa teknologi akan mengurangi pekerjaan di banyak profesi dalam beberapa dekade mendatang.

Kompas TV Robot dengan Kecerdasan Buatan Hasilkan Obat Baru


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com