Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pernyataan Pak Menteri Sangat Menyakiti Hati Vapers..."

Kompas.com - 21/11/2017, 10:01 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Vapers Indonesia (AVI) yang menjadi wadah bagi para penggemar dan pengusaha rokok elektrik atau vape angkat suara menanggapi pernyataan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Baru-baru ini, Enggar mengungkapkan rencananya untuk menghentikan peredaran vape di Indonesia karena dianggap merugikan petani tembakau yang memasok bahan utama untuk industri rokok.

Pembina AVI, Dimasz Jeremia, menyatakan, pihaknya sangat tidak setuju dengan rencana Mendag yang dianggap tidak berdasarkan kajian ilmiah yang menyeluruh. Dimasz memulai argumennya dengan menangkal pandangan Mendag Enggar tentang vape yang merugikan petani tembakau.

"Vape akan membunuh petani tembakau tidak relevan, vape butuh nikotin dan dapat dari tembakau yang paling mudah untuk diekstrasi. Justru hubungannya saling menguntungkan, mereka bisa suplai untuk industri baru. Ada market alternatif, ke vape ini salah satunya," kata Dimasz saat dihubungi Kompas.com pada Senin (20/11/2017) malam.

Baca juga : Pengusaha Vape: Kami Sangat Keberatan dengan Apa yang Dikatakan Pak Menteri Perdagangan

Dia berpendapat, jika pemerintah bersedia menaungi industri vape dengan menerbitkan peraturan yang jelas, maka untuk jangka panjang dapat mendongkrak pendapatan petani tembakau. Dimasz turut mencontohkan dukungan pemerintah melegalkan vape seperti yang sudah dilakukan di Inggris.

Dia juga mengomentari pernyataan Mendag Enggar tentang imbauan supaya penggemar vape beralih ke rokok biasa saja. Terhadap pernyataan tersebut, Dimasz memandang hal itu bertolak belakang dengan upaya pemerintah mengkampanyekan Indonesia bebas rokok.

Menurut Dimasz, salah satu cara agar perokok bisa bebas dari rokok adalah dengan metode reducing harm, di mana vapping sebagai salah satu caranya. Dia menjelaskan, metode ini memungkinkan perokok secara bertahap mengurangi kebiasaan merokok.

"Pernyataan Pak Menteri sangat menyakiti hati vapers dan smokers, karena smokers yang tadinya merasa ada alternatif produk tembakau lain yang bisa diakses untuk mengurangi dampak negatif rokok, jadi tidak ada akses sama sekali," tutur Dimasz.

Selain itu, pihaknya meyakini bahwa vape lebih aman ketimbang rokok. Sehingga, Dimasz menyarankan agar pemerintah mengkaji dampak positif dan negatif vape terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melarang atau tidak.

Dalam waktu dekat, AVI juga berencana membuat petisi terhadap pemerintah dengan beberapa poin utama di dalamnya, yaitu penegasan bahwa pengusaha dan penggemar vape berada pada perahu yang sama dengan pemerintah dalam hal kampanye bebas rokok serta mendorong pemerintah melakukan kajian ilmiah menyeluruh terhadap vape sebelum mengeluarkan kebijakan.

Kompas TV Polres Jaksel Tangkap Penjual Cairan “Vape” Berisi Ganja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com