BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian PUPR

Ini Manfaat Bendungan Kuningan bagi Masyarakat Sekitar...

Kompas.com - 27/11/2017, 10:01 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com – Tak lama lagi, masyarakat di Kabupaten Kuningan dan sekitarnya akan menyambut kehadiran bendungan baru, yakni Bendungan Kuningan.

Bendungan tersebut sudah digagas sejak 34 tahun silam melalui inisiasi rancangan induk (masterplan), sebagaimana tercantum dalam laporan progres pekerjaan pembangunan bendungan Kuningan pada November 2017.  Bendungan yang terletak di Sungai Cisanggarung ini mulai terlihat wujudnya.

Bendungan Kuningan merupakan salah satu proyek dalam 65 pembangunan bendungan baru yang digagas oleh pemerintah selama periode 2015-2019. Tujuan dari pembangunan bendungan ini sendiri untuk menciptakan ketahanan pangan, energi, dan penyediaan air baku nasional.

Bendungan yang berlokasi di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan tersebut nantinya diharapkan bisa mengatasi permasalahan terkait kebutuhan air yang semakin meningkat di wilayah pantura.

“Secara umum, bendungan ini akan mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Bukan hanya mengatasi permasalahan air dan meningkatkan ketahanan pangan, melainkan juga bisa untuk pengendalian banjir,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan II Kuningan Lukman Hakim kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2017).

Bendungan yang berlokasi di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan ini nantinya diharapkan bisa mengatasi permasalahan terkait kebutuhan air, rabu (15/11/2017)KOMPAS.com/Alek Kurniawan Bendungan yang berlokasi di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan ini nantinya diharapkan bisa mengatasi permasalahan terkait kebutuhan air, rabu (15/11/2017)

Lukman menambahkan, bendungan ini bisa memproduksi sekitar 500 kW listrik tenaga air yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar. Selain itu, masyarakat juga tak perlu khawatir lagi tentang ketersediaan air bersih.

Hal ini dikarenakan Bendungan Kuningan bisa menghasilkan 300 liter per detik air baku dan dapat mengairi areal sawah seluas 3.000 hektar.

Irigasi seluas itu nantinya akan terbagi menjadi dua daerah irigasi (DI), yakni DI Cileuweung seluas 1.000 hektar dan DI Jangkelok yang mencapai 2.000 hektar areal persawahan.

Adapun daerah genangan bendungan Kuningan itu meliputi 5 desa dan 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Cibeureum (Desa Randusari, Desa Kawungsari, Desa Sukarapih) dan Kecamatan Karangkencana (Desa Tanjungkerta dan Desa Simpay Jaya) di Kabupaten Kuningan.

Sampai November 2017, perkembangan konstruksi yang terpantau sudah mencapai 67 persen. Lukman mengatakan bahwa ada perkembangan positif sebesar 5 persen terhadap pembangunan ini.

“Awalnya kami berencana untuk menyelesaikan 62 persen pembangunan, tetapi nyatanya terjadi peningkatan,” ujar Lukman.

Bendungan Kuningan bisa menghasilkan 300 liter per detik air baku dan dapat mengairi areal sawah seluas 3.000 hektar, rabu (15/11/2017).KOMPAS.com/Alek Kurniawan Bendungan Kuningan bisa menghasilkan 300 liter per detik air baku dan dapat mengairi areal sawah seluas 3.000 hektar, rabu (15/11/2017).

Peningkatan kemajuan pembangunan ini, menurut Lukman, terjadi karena tidak adanya kendala yang berarti yang mengganggu prosesnya.

Pembangunan Bendungan Kuningan sendiri memerlukan lahan sebesar 284,5 hektar. Tampungan waduk untuk genangan tersedia sebanyak 221 hektar.

“Untuk kapasitas waduk dari bendungan ini nantinya sebesar 25 juta meter kubik,” tambah Lukman.

Terkait lahan yang diperlukan, ada sebagian lahan yang merupakan milik masyarakat setempat. Oleh karena itu, pemerintah setempat juga melakukan pembebasan tanah.

“Sampai saat ini, realisasi pengadaan tanah untuk pembangunan bendungan sudah mencapai 80 persen dari total luas sekitar 160 hektar lahan masyarakat,” ungkap Lukman.

Dari total lahan tersebut, sudah 132 hektar lahan yang dibebaskan. Dengan demikian, ada lebih dari 28 hektar lagi yang sedang dalam proses pembebasan.

Para pekerja di proyek Bendungan Kuningan, rabu (15/11/2017).KOMPAS.com/Alek Kurniawan Para pekerja di proyek Bendungan Kuningan, rabu (15/11/2017).

Lukman mengatakan bahwa target pembebasan tanah akan rampung pada akhir 2018 sehingga pengerjaan proyek yang menggunakan dana APBN sebesar Rp 464 miliar ini bisa selesai sesuai target.

Dengan adanya kemajuan pembangunan sampai sekarang, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung pun optimistis proyek ini berjalan lancar.

Dengan demikian, tujuan utama untuk menyejahterakan masyarakat sekitar dapat segera terealisasi.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com