Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di PBB, Menteri Susi Cerita Kerasnya Pekerjaan di Sektor Perikanan

Kompas.com - 27/11/2017, 19:07 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JENEWA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menceritakan ngerinya kondisi pekerja di sektor perikanan dan kelautan.

Di depan sidang tahunan PBB, 6th Annual UN Forum on Business and Human Rights (FBHR) di Jenewa Swiss, Senin (27/11/2017), Menteri Susi berkisah bahwa kondisi pekerja di sektor perikanan sangat memprihatinkan.

Banyak hak-hak pekerja yang dikesampingkan. Di antaranya adalah waktu kerja yang sangat lama, tidak adanya kejelasan mengenai gaji, dan sebagainya. Masalah seperti ini terjadi di banyak negara dan sangat sulit untuk dikontrol.

Dia mencontohkan, salah satu yang terungkap ke publik adalah kasus "perbudakan" Benjina, dengan korban pekerja mencapai sekitar 200-300 orang dari beberapa negara Asia Tenggara.

Dalam kasus Benjina, terdapat banyak pelanggaran Hak Asasi manusia yang dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan bisnis perikanan.

"Di industri perikanan, ini adalah praktik yang biasa. Industri yang bernilai jutaan dollar AS ini, sebagian besar dari produk yang masuk ke pasar dihasilkan dari proses yang comply terhadap HAM, serta dilakukan melalui illegal, unreported and unregulated fishing," kata Susi.

Untuk itu, dia menyerukan kerja sama berbagai pihak dalam tataran internasional untuk menjalankan kegiatan bisnis di sektor perikanan yang memperhatikan hak-hak asai manusia.

Kolaborasi dibutuhkan agar produk perikanan yang masuk ke pasar internasional benar-benar berasal dari proses bisnis yang benar dan tidak melanggar hak-hak asasi manusia.

"Selain itu, perlu juga untuk meningkatkan pemahaman negara-negara di dunia mengenai masalah yang terjadi pada industri perikanan yang berpotensi melanggar HAM," jelas Susi.

Selain Susi, pembicara lain adalah MsKalpona Aktor (Executive Director of the Bangladesh Centre for Worker Solidarity), Winnie Byanyima (Executive Director of Oxfam International), Maryam al-Khawaja (human rights defender from Bahrain),  Marcela Manubens (Global Vice President for Social Impact, Unilever). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com