Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32 Persen Pekerja Migran Indonesia Adalah Pembantu Rumah Tangga

Kompas.com - 28/11/2017, 12:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia melaporkan, pada tahun 2016 ada sekitar 9 juta penduduk Indonesia yang bekerja sebagai pekerja migran di luar negeri. Mereka bekerja baik secara prosedural maupun nonprosedural.

Dalam 10 tahun terakhir, jumlah pekerja migran Indonesia terus meningkat dan menjadi komponen penting tenaga kerja nasional. Hal ini berdasarkan laporan terbaru Bank Dunia bertajuk Pekerja Global Indonesia yang dirilis hari ini, Selasa (28/11/2017).

Dari jumlah pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri, lebih dari tiga perempatnya adalah pekerja dengan keterampilan rendah. Lalu, apa pekerjaan utama mereka di luar negeri?

Sebanyak 32 persen di antaranya bekerja sebagai pembantu rumah tangga atau pengasuh anak. Adapun 19 persen bekerja sebagai pekerja pertanian.

Baca juga : Inilah Kesepakatan ASEAN dalam Melindungi Pekerja Migran

Kemudian, sebanyak 18 persen bekerja sebagai pekerja konstruksi. 8 persen pekerja migran Indonesia bekerja sebagai pekerja pabrik.

Selanjutnya, sebanyak 6 persen bekerja sebagai perawat lansia. Bank Dunia pun mencatat sebanyak 4 persen pekerja migran Indonesia bekerja sebagai pekerja toko atau restoran atau hotel.

Di samping itu, 2 persen pekerja migran Indonesia bekerja sebagai sopir. Adapun 0,5 persen bekerja sebagai pekerja kapal pesiar.

Bank Dunia memandang, perlu diciptakan pasar tenaga kerja profesional bagi pekerja migran. Ini sejalan dengan fakta bahwa migrasi tenaga kerja internasional merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian internasional.

Baca juga : Program Perlindungan Pekerja Migran BPJS Diganjar Penghargaan

Untuk memaksimalkan potensinya bagi seluruh pemangku kepentingan, perlu upaya-upaya yang memadai untuk meningkatkan aspek profesionalismenya. Terkait hal ini, setidaknya ada tiga hal yang dapat dilakukan.

Pertama, menghubungkan pekerja migran Indonesia dengan kesempatan kerja internasional dengan lebih baik. Ini dilakukan dengan memastikan bahwa pengembangan keterampilan pekerja migran dilakukan sesuai permintaan dan standar internasional.

Kemudian, perlu diterapkan sistem informasi modern untuk meningkatkan transparansi tenaga kerja. Ketiga, meningkatkan akuntabilitas dan kualitas agen-agen perekrutan.

Kompas TV BPJS Ketenagakerjaan-CIMB NIaga Kerja Sama Terkait TKI

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com