Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AXA Mandiri Luncurkan Asuransi Proteksi Penyakit Jantung

Kompas.com - 13/12/2017, 17:05 WIB
Nurandini Alya Sam

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT. AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) meluncurkan Asuransi Mandiri Heart Protection, Rabu (13/12) di AXA Tower, Jakarta.

President Director AXA Mandiri, Jean-Philippe Vandenschrick mengatakan, produk asuransi ini untuk keutuhan perlindungan jiwa dan/atau risiko penyakit jantung atau stroke, baik untuk kaum muda maupun orang dewasa.

Menurut dia, penyakit jantung dapat dicegah dengan gaya hidup sehat, seperti, berhenti merokok, menjaga pola makanan sehat, aktivitas fisik, dan lainnya.

"Agar risiko hidup semakin terjaga, perlindungan diri melalui asuransi jantung menjadi kebutuhan yang tidak bisa diabaikan lagi," katanya Jean Philippe.

Baca juga: AXA Mandiri Fokus Kembangkan Layanan Asuransi secara Digital

Di Indonesia sendiri, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013 Kementerian Kesehatan, penderita penyakit jantung koroner mencapai angka 12,1 persen dari populasi.

Bahkan tren penyakit itu semakin banyak diderita oleh kelompok usia muda, yakni 39 persen berusia kurang dari 44 tahun. Sebanyak 22 persen dari penderita jantung usia muda itu ada di kisaran usia 15-35 tahun. Hal ini menggambarkan bahwa risiko penyakit jantung mulai menjangkiti usia muda.

Asuransi Mandiri Heart Protection (MHP) dapat dimiliki masyarakat berusia 18-55 tahun dengan maksimum pertanggungan hingga 65 tahun. MHP memberikan manfaat hingga 100 persen uang pertanggungan jika tertanggung didiagnosa serangan jantung atau stroke atau meninggal dunia karena sebab apapun.

Keunggulan yang dimiliki adalah pembayaran premi tahunan hanya sebesar 10 kali premi bulanan dan nasabah hanya perlu menjawab pertanyaan kesehatan tanpa perlu melakukan medical check-up.

Sementara Director of Alternative Channel AXA Mandiri Henky Octavianus mengatakan, Asuransi Mandiri Heart Protection juga memberikan manfaat pengembalian premi sebesar 105 persen dari total premi yang dibayarkan selama 10 tahun terakhir kepada pemegang polis, apabila polis tetap aktif sampai dengan ulang tahun polis ke-10 sejak tanggal berlakunya polis.

Biaya premi per bulannya juga terjangkau, yaitu mulai dari Rp 70.000 sampai dengan Rp. 1.170.000 atau per tahunnya sebesar Rp. 700.000 sampai dengan Rp. 11.500.000 dan santunan yang bisa diperoleh mulai dari Rp. 50 juta sampai dengan Rp. 250 juta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com