Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Game dan Animasi Potensial Genjot Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 14/12/2017, 14:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Industri game dan animasi Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (AINAKI) menyatakan, pengembang industri game dan animasi sebenarnya memiliki kesempatan untuk menggenjot produksinya di dalam negeri.

Menurut Ketua AINAKI Ardian Elkana, industri game dan animasi memiliki potensi yang besar pula untuk meningkatkan perekonomian. Pasalnya, industri ini tidak membutuhkan lahan yang besar, namun memberikan keuntungan yang besar.

Selain itu, sebagian besar pasar industri animasi dan game adalah pasar internasional. Sehingga, produk dapat dengan mudah diekspor dan mendatangkan penghasilan.

"Kami ekspor tidak perlu kepabeanan, loading barang di pelabuhan, karena ekspor dilakukan lewat internet," kata Ardian dalam media briefing Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta di Solo, Rabu (13/13/2017) malam.

Baca juga : Kembangkan Industri Kreatif, Malang Siapkan Diri jadi Pusat Animasi Digital

Ardian pun menuturkan, industri kreatif seperti game dan animasi pun memiliki nilai tambah bagi industri lain, sehingga dapat memberikan keuntungan lebih besar. Ini dapat dilakukan dengan menggandeng industri lain seperti komik, merchandise, atau produk lain terkait game dan animasi.

Investasi di industri kreatif juga memiliki imbal hasil atau keuntungan yang cukup tinggi dengan penciptaan lapangan pekerjaan yang besar. Apalagi dengan mengusung konsep creativepreneur, industri kreatif pun dapat melestarikan budaya melalui film, animasi, ataupun media lainnya.

Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta Doni P Joewono mengatakan, potensi yang dimiliki industri kreatif cukup besar demi menggerakan perekonomian, khususnya di DKI Jakarta. Apalagi, kontribusi industri kreatif terhadap perekonomian di Jakarta masih rendah, yakni industri animasi baru 0,15 persen dan game hanya 1,78 persen.

"Padahal Indonesia termasuk 10 besar negara yang penduduknya mengkonsumsi game. Sayangnya game yang dimainkan itu bukan game buatan sendiri, game luar negeri," jelas Doni.

Untuk itu, Doni menyatakan, pemerintah DKI Jakarta dapat melihat ini sebagai salah satu peluang dalam menciptakan sumber ekonomi baru. Kerja sama dengan para pelaku industri kreatif lokal juga diharapkan dapat saling menguntungkan sehingga menciptakan dampak rentetan yang besar.

Kompas TV Pemerintah mencabut surat teguran pemblokiran aplikasi pesan online untuk Whatsapp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com