Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirNav Pastikan Pengelolaan Waktu Terbang untuk Maskapai Transparan

Kompas.com - 17/12/2017, 16:44 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia menyatakan pengelolaan waktu terbang (slot time) dilakukan secara online melalui sistem aplikasi Chronos dengan transparan.

Aplikasi Chronos merupakan sistem aplikasi real time slot yang dibuat oleh AirNav Indonesia dan telah terhubung pada sistem Flight Approval (ijin rute) milik Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

“Sistem Chronos sudah kami luncurkan sejak 2015 dan seluruh maskapai memiliki akses langsung untuk mengajukan slot, mengubah slot hingga membatalkan slot," kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Didiet KS Radityo, melalui keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Minggu (17/12/2017).

Semua itu bisa dilakukan secara online, real time, serta transparan. "Setiap maskapai secara bersamaan bisa melihat dan mengakses pada tampilan yang sama sehingga setiap upaya kecurangan, jika ada, akan terlihat oleh lainnya," kata Didiet.

Baca juga : AirNav: Siklon Cempaka Sebabkan Abu Vulkanik sampai Bandara Ngurah Rai

Dia menambahkan, persoalan pengelolaan slot time dilakukan sesuai dengan KP 112 tahun 2017 tentang Tata Cara Pengelolaan Alokasi Ketersediaan Waktu Terbang (Slot TIme) Bandara.

Pada penerbangan reguler, maskapai telah mendapat izin terbang dan slot dari Direktorat Angkutan Udara berdasarkan periode terbang, baik winter maupun summer.

Namun, jadwal penerbangan tidak selalu tepat waktu dikarenakan berbagai macam faktor, seperti kendala cuaca, alasan operasional hingga force majeure, sehingga maskapai harus melakukan penyesuaian slot.

“Di sinilah maskapai menggunakan Chronos untuk melihat di jam manakah mereka bisa masuk. Maskapai akan mengecek bandara asal dan bandara tujuan, apakah kapasitasnya masih tersedia,” jelas Didiet.

Baca juga : BNPB Yakinkan Bali Aman, Pembatalan Penerbangan Diserahkan ke Maskapai

Sedangkan soal permintaan ekstra flight, maskapai bisa ke AirNav untuk mengetahui kapasitas runway bandara tersebut apakah memadai. Lalu maskapai juga harus minta izin ke bandara asal maupun tujuan untuk mengetahui kapasitas apron, parking stand, hingga kapasitas terminal.

Setelah semua itu sesuai, maskapai lanjut mengajukan ke Direktorat Angkutan Udara. Flight Approval akan terbit dan langsung muncul di Chronos karena memang sudah terintegrasi.

Didiet menjelaskan, persetujuan slot time pasti memperhatikan Notice of Airport Capacity (NAC) dari bandara asal maupun tujuan. Dengan demikian pemakaian Chronos bisa membantu meningkatkan kapasitas pergerakan di bandara.

Misalnya, pada tahun 2012 sebelum AirNav dibentuk kapasitas bandara Soekarno-Hatta hanya 52 pergerakan per jam. Di tahun 2013 setelah AirNav Indonesia terbentuk kapasitas penerbangan di bandara Soekarno-Hatta meningkat sebanyak 64 pergerakan.

Pada tahun 2014 menjadi 72 pergerakan, tahun 2016 menjadi 76 pergerakan dan di tahun 2017 ini menjadi 81 pergerakan per jam.

“Dalam Instruksi menteri tersebut jelas disebutkan bahwa jumlah kapasitas tersebut akan dievaluasi sesuai dengan peningkatan navigasi penerbangan. Jadi memang arahnya kapasitas bandara harus meningkat, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, namun tetap memprioritaskan keselamatan penerbangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com