Natal dan Tahun Baru, Pasokan LPG 3 KG, BBM, dan Listrik Dijamin Aman

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin ketersediaan sektor-sektor energi untuk melayani kebutuhan masyarakat jelang musim libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Sektor energi yang akan jadi fokus perhatian adalah LPG 3 kilogram, bahan bakar minyak (BBM), dan listrik.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Badan Penyalur Hilir Minyak Gas dan Bumi (BPH Migas) yang diterima Kompas.com pada Senin (18/12/2017), tertera langkah menjaga pasokan LPG 3 kg pertama-tama dengan operasi pasar oleh Pertamina. Operasi pasar akan dilaksanakan di kawasan Depok, Bogor, dan sebagian DKI Jakarta.

"Selain untuk mengamankan, operasi pasar juga untuk menstabilkan harga LPG 3 kg yang melonjak," demikian pernyataan dalam keterangan tertulis itu.

Baca juga : BPH Migas Jadi Koordinator Jaga Stok BBM dan Listrik selama Natal dan Tahun Baru

Pertamina turut menjamin bahwa ketahanan stok nasional LPG berada dalam kondisi aman, yaitu 16 hari di atas stok minimal 11 hari. Adapun realisasi penyaluran LPG 3 kg hingga Minggu (17/12/2017) telah mencapai 5.750 juta metrik ton atau setara dengan 93 persen dari kuota yang ditetapkan pada APBN Perubahan 2017.

Pertamina juga memprediksi hingga akhir Desember 2017, penyaluran LPG 3 kg diperkirakan melebihi kuota 1,6 persen dari ketentuan kuota APBN Perubahan 2017.

Adapun untuk konsumsi BBM, diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Sabtu, 23 Desember 2017. Besaran konsumsi BBM jenis bensin itu diprediksi akan mencapai volume sebesar 114.876 kiloliter (KL) atau naik 26,3 persen dibanding konsumsi normal.

Kemudian, peningkatan konsumsi BBM jenis solar pada puncaknya diprediksi mencapai volume 44.456 KL atau naik 16,4 persen dibanding tingkat konsumsi normal.

Sedangkan untuk listrik, diperkirakan bebannya justru akan menurun saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru, sekitar 30 persen di Jawa dan Bali dibanding beban listrik pada hari kerja serta 10 sampai 20 persen untuk wilayah di luar Jawa dan Bali. Hal itu dikarenakan industri dan perkantoran tidak beroperasi.

Meski begitu, pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) tetap memantau pasokan listrik di tempat-tempat wisata agar tidak defisit. Tidak ketinggalan, PLN juga tidak akan melakukan pekerjaan atau pemeliharaan yang mengganggu pasokan listrik, dari H-7 sampai H+7 periode libur Natal dan Tahun Baru, kecuali perbaikan yang disebabkan gangguan.