Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan Bikin Harga Komoditas Naik

Kompas.com - 26/12/2017, 16:11 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur mengatakan, kemacetan yang terjadi pada musim libur Natal 2017 bisa menjadi penyebab harga bahan komoditas mengalami kenaikan. 

Pasalnya kemacetan membuat pasokan menjadi tersendat. Selain itu juga bisa membuat komoditas bisa busuk. 

Salah satu pedagang, Giman mencontohkan, pada komoditas cabai yang tidak bisa disimpan lama.  Menurut dia, lamanya perjalanan karena kemacetan akan membuat cabai busuk, sehingga sulit untuk dijual kepada pembeli. 

Dengan begitu, lanjut dia, pedagang akan menaikan harga cabai untuk menutupi kerugiannya. 

Baca juga: Harga Bahan Pokok Sebelum Menteri Datang Mahal, Sesudah Datang Murah

"Cabai enggak ada gudang penyimpanan, telat semalem cabai bisa busuk dan rugi kita. Enggak ada orang nyimpen cabai. Jadi kalau macet aturannya masuk ke kita malam, tetapi ini masuknya siang, banyak yang busuk," ujar Giman kepada Kompas.com, Selasa (26/12/2017).

Giman mengatakan, harga cabai kini mengalami sedikit kenaikan. Dia menyebut, pada cabai rawit merah mencapai Rp 40.000 per kilogram, padahal biasanya harganya mencapai Rp 34.000 per kilogram. 

Sementara itu, Pedagang ayam, Iwan telah mengantisipasi kemacetan yang terjadi pada musim libur Natal 2017. Pihaknya meminta pengiriman pasokan ayam pada malam hari agar tidak terjebak kemacetan. 

"Kita antisipasi, jalannya malam. Itu kira-kira jam 1 sudah di sini (pasar)," sebut dia.

Baca juga: Kerugian akibat Kemacetan di Jabodetabek Capai Rp 100 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com