Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pajak Aneh yang Pernah Ada di Dunia

Kompas.com - 09/01/2018, 07:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia, ada beberapa jenis pajak yang dikenal luas oleh masyarakat. Sebut saja pajak pertambahan nilai, pajak kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, hingga bea materai.

Namun, mungkin tidak banyak yang tahu, ada beberapa pajak unik nan aneh yang pernah diberlakukan di dunia ini. Kompas.com merangkum 5 pajak aneh yang pernah ada di masa lampau.

1. Pajak jendela

Tahun 1696 di Inggris, Raja William III memperkenalkan pajak jendela, yakni mengenakan pajak kepada rumah berdasarkan jumlah jendela yang dimiliki. Akhirnya, banyak jendela di rumah yang ditutup dengan batu bata untuk menghindari pengenaan pajak.

Pada tahun 1851, pajak itu akhirnya tak diberlakukan lagi. Pasalnya, pengenaan pajak ini menimbulkan berbagai keluhan kesehatan lantaran minimnya pergerakan udara di rumah usai jendelanya ditutup dengan batu bata dan semen.

Baca juga: Pasca-pengenaan Pajak, Raja Salman Gelontorkan Tunjangan untuk Rakyat

2. Pajak jenggot

Kaisar Peter Agung dari Rusia, yang lahir tahun 1672, memperkenalkan pajak jenggot pada era 1700-an. Pada masa itu, memiliki jenggot adalah hal yang lumrah bagi kaum pria Rusia.

Agar seseorang bisa memelihara jenggot, maka ia harus membawa sebuah tanda bukti bahwa ia sudah membayar pajak jenggot.

3. Pajak bujangan

Di negara bagian Missouri, AS, pria yang masih melajang dan berusia 21-50 tahun dikenakan pajak yang lebih tinggi ketimbang pria yang sudah menikah. Pajak yang diberlakukan pada tahun 1820 silam ini sebesar q dollar AS per tahun.

Di masa sekarang, besaran pajak tersebut setara dengan 20 dollar AS atau sekitar Rp 270.000. Pajak lajang semacam ini kabarnya masih berlaku di beberapa negara.

4. Pajak air seni

Pada abad 1 Masehi, kaisar Romawi Vaspasian memberlakukan pajak air seni, yakni mereka yang membeli air seni harus membayar pajak. Kala itu, air seni adalah bahan penting dalam sejumlah proses kimia dan sumber amonia untuk membersihkan dan memutihkan toga, busana khas Romawi.

Oleh sebab itu, pastilah air seni adalah barang yang bernilai. Ini yang menjadi alasan hasil sekresi tumbuh tersebut dikenakan pajak.

5. Pajak lilin

Inggris memperkenalkan pajak lilin pada tahun 1789 silam. Warga dilarang membuat lilin sendiri kecuali mereka telah mendapatkan izin dan kemudian membayar pajak atas lilin yang diproduksi. Pajak ini kemudian dihapus pada 1831, berujung pada popularitas lilin yang kian meluas.

Kompas TV Pengenaan pajak ini diberlakukan justru pada saat harga minyak dunia kembali menguat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com