Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, IHSG Diprediksi Tembus Level 7.000

Kompas.com - 14/01/2018, 15:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan mengesankan pada akhir tahun 2017 lalu, yakni pada rekor baru 6.355,65. Kepala Riset dan Strategi Bahana Sekuritas Andri Ngaserin mengungkapkan, ini sejalan dengan perkiraan pihaknya yang memperkirakan IHSG akan di kisaran 6.300. 

Perbaikan makro ekonomi yang tercermin pada nilai tukar rupiah yang relatif stabil, diiringi penurunan suku bunga acuan serta fiskal yang terjaga menjadi salah satu faktor yang membuat indeks melaju cukup kencang menjelang akhir 2017.

"Ditambah lagi, berlanjutnya pembangunan infrastruktur serta harga komoditas yang stabil naik termasuk harga batu bara," kata Andri dalam pernyataan resminya, Minggu (14/1/2018).

Memasuki tahun 2018, Andri memandang pasar saham Indonesia akan mencari keseimbangan. Untuk jangka menengah dan panjang, Bahana menilai pasar saham Indonesia sangat optimis karena dukungan bonus demografi serta pemerintah masih akan melanjutkan reformasi struktural. 

Baca juga: Ditutup Jokowi, IHSG Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Sejarah BEI

"Tahun ini pasar akan mencari keseimbangan antara stabilitas makroekonomi yang terjaga dengan beberapa faktor risiko yang membayangi, yakni trend kenaikan harga minyak dunia, perhelatan pilkada serentak di dalam negeri serta kebijakan investasi pemerintah China," ujar Andri. 

Adapun Bahana memperkirakan IHSG akan berada pada kisaran level 7.000 sepanjang tahun 2018. 

Hal positif yang akan mewarnai pasar dan perekonomian sepanjang 2018 adalah berlanjutnya belanja infrastruktur dan dana subsidi untuk sosial serta dana-dana kampanye yang biasanya meningkat menjelang Pilkada serta Pilpres akan meningkatkan konsumsi masyarakat.

"Ditambah lagi harga komoditas global yang stabil meningkat khususnya harga batu bara akan memberi multiplier effect terhadap perekonomian," sebut Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com