Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2017, Airbus Berhasil Jual 718 Unit Pesawat Komersil

Kompas.com - 15/01/2018, 21:30 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

KOMPAS.com - Produsen pesawat Airbus mengumumkan telah merealisasikan pengiriman 718 unit pesawat komersil, ke 85 pelanggan sepanjang tahun 2017 lalu.

Angka pengiriman ini lebih tinggi 4 persen jika dibandingkan dengan tahun 2016 lalu yang hanya mencapai 688 unit. Namun jika dirunut sepanjan 15 tahun ke belakang, capaian pada 2017 ini mengindikasikan peningkatan kinerja selama 15 tahun berturut-turut.

"Kami menutup tahun yang luar biasa ini dengan rekor penyerahan pesawat serta penerimaan pesawan terbaik ke-lima. Capaian luar biasa ini merupakan cerminan dedikasi seluruh tim Airbus dan akan membuat perusahaan lebih siap serta kuat di masa mendatang," ujar Chief Operating Officer Airbus sekaligus Presiden Commercial Aircraft, Fabrice Bregier melalui keterangan resminya, Senin (15/1/2018).

Baca juga : Luhut Sebut Airbus Berencana Buka Bengkel Pesawat Militer di Indonesia

Dia merinci, penyerahan pesawat pada 2017 lalu terdiri dari 558 unit varian Airbus A320 berlorong tunggal (termasuk 181 unit A320 Neo); 67 unit A330; 78 unit A350 XWB; serta 15 unit A380.

Selain itu, Airbus juga telah mencatat total 1.109 pesanan bersih dari 44 pelanggan. Dengan demikian, backlog pada akhir 2017 lalu secara keseluruhan mencapai 7.265 unit pesawat dengan nilai 1.059 triliun dollar AS pada harga pabrik.

Perusahaan yang bermarkas di Perancis ini juga sedang berupaya meningkatkan kemampuan produksi. Targetnya, pada pertengahan tahun 2019 nanti, perusahaan sudah bisa mencapai rata-rata penyerahan hingga 60 unit pesawat lorong tunggal setiap bulan.

Sedangkan tipe A350 XWB diharapkan bisa mencapai rata-rata penyerahan 10 unit pesawat per bulan pada akhir 2018 ini.

Untuk diketahui, Airbus menghasilkan angka rasio pesanan dan penagihan (book-to-bill) senilai 1,5 di tahun 2017. Perusahaan memiliki fasilitas produksi pesawat A320 di Hamburg, Jerman; Tianjin, China; Mobile, AS; dan Toulouse, Perancis.

Kompas TV Tiongkok Uji Coba “Nose Wheel” Pesawat Komersil Pertama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com