Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bakal Tambah Jumlah Penerima Bantuan Pangan Nontunai

Kompas.com - 16/01/2018, 17:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bakal menambah jumlah keluarga penerima bantuan pangan nontunai (BPNT) pada tahun ini. Pada Februari 2018 mendatang, jumlah keluarga yang menerima bantuan tersebut bertambah menjadi 2,6 juta.

Sebagai perbandingan, pada tahun 2017 lalu, jumlah keluarga penerima BPNT mencapai 1,2 juta keluarga. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, penambahan ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Presiden memang meninta supaya itu beres dulu (penyaluran BPNT tahap pertama tahun 2017), baru boleh ditambah, tetapi kami tetap membicarakan rencana penambahannya," kata Darmin di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Selasa (16/1/2018).

Baca juga : Bantuan Nontunai Masyarakat Miskin Gunakan Sistem Layanan Keuangan Digital

Darmin menuturkan, penambahan jumlah keluarga penerima bantuan baru bisa terealisir apabila bantuan kepada 1,2 juta keluarga tersebut sudah selesai.

"Artinya keluarga miskin itu sudah dapat rekeningnya, kartunya. Kalau belum beres jangan ditambah dulu," ungkap Darmin.

Ia pun menuturkan, BPNT akan diberikan dalam bentuk uang elektronik berupa kartu. Keluarga penerima manfaat (KPM) bisa memanfaatkan kartu tersebut untuk membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya, sesuai jumlah uang yang diberikan di dalam kartu.

Pembelian dapat dilakukan di warung-warung yang memiliki mesin pembaca kartu. Darmin mengungkapkan, jumlah warung yang dapat membaca kartu pun bakal ditambah.

Baca juga : Data Penerima Bantuan Pangan Nontunai Harus Akurat

Uang BPNT akan ditransfer oleh pemerintah setiap tanggal 25 per bulan. Pemerintah pun akan memastikan seluruh KPM telah memiliki rekening.

Darmin menyatakan, hingga akhir tahun, ditargetkan ada 10 juta masyarakat yang akan menerima BPNT hingga akhir tahun 2018. Penambahan jumlah keluarga penerima bakal selalu dilakukan.

Kompas TV Sebagian besar warga Kelurahan Cipinang Melayu, masih bertahan di posko pengungsian. Mereka beralasan kebutuhan seperti makanan dan air bersih didapat dengan mudah di posko ketimbang dirumah. Sebanyak 305 KK saat ini masih bertahan di Masjid Raya Universitas Borobudur pasca banjir minggu malam. Bantuan seperti makanan, air bersih hingga mesin cuci memudahkan pengungsi mengurus kebutuhan sehari-hari mereka, meski air sudah surut. Tak hanya bantuan pangan di posko ini juga rutin dilakukan trauma healing bagi anak-anak. Kegiatan ini adalah membuat kue donat yang dilakukan perkelompok dan bertujuan membantu psikologis anak di posko pengungsian.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com