Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil Turunkan Kredit Bermasalah, Ini yang Dilakukan BNI

Kompas.com - 17/01/2018, 19:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melaporkan non performing loan (NPL) alias rasio kredit bermasalah pada tahun 2017 sebesar 2,3 persen. Angka tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 3 persen.

Adapun total penyaluran kredit BNI selama tahun 2017 mencapai Rp 441,3 triliun. Realisasi tersebut naik 12,2 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan Rp 393,3 triliun pada tahun 2016.

Direktur Keuangan BNI Rico Budidarmo menjelaskan, ada beberapa upaya yang diambil perseroan dalam menurunkan NPL.

"NPL turun sejalan dengan perbaikan pada berbagai hal, risk management (manajemen risiko), hapus buku, dan beberapa debitur yang sudah melakukan kewajibannya," ungkap Rico dalam konferensi pers di Kantor Pusat BNI, Rabu (17/1/2018).

Baca juga : BNI Bidik Pertumbuhan Kredit 15 Persen Tahun Ini

Rico menjelaskan, penurunan NPL terjadi lantaran sebagian besar nasabah yang tidak memiliki potensi dihapus buku. Adapun jumlah kredit yang direstrukturisasi mencapai Rp 30 triliun.

"Rp 30 triliun itu ada pinjaman yang direstrukturisasi sudah menunjukkan perbaikan," jelas Rico.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menjelaskan, total kredit yang dihapus buku alias write off mencapai sekitar Rp 8 triliun. Penghapusbukuan disebabkan kredit yang macet gagal direstrukturisasi.

"Hampir semua yang write off itu gagal restrukturisasi," terang Baiquni.

Kompas TV Dua tahun sebelumnya, suku bunga kredit BTN mencapai 11 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com