Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Siap Serahkan 7 Juta Sertifikat Tanah di 2018

Kompas.com - 19/01/2018, 11:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program sertifikasi tanah akan terus digencarkan oleh pemerintah pada tahun 2018 ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan, pada tahun ini pemerintah bisa menyerahkan 7 juta sertifikat tanah kepada masyarakat.

"Sekarang kami juga menggencarkan program sertifikasi tanah dan perhutanan sosial. Untuk mempermudah masyarakat mengakses perbankan," ujar Presiden saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Hotel Ritz Carlton, Pasific Place, Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Menurutnya, dirinya akan terus memantau program sertifikasi tanah, sebab, Presiden menginginkan program tersebut bisa memberikan peningkatan akses keuangan oleh masyarakat.

Baca juga : Realisasi Target Pembagian 5 Juta Sertifikat Tanah Masih Minim

"Proses kami ikuti di lapangan. Tahun 2018 kami targetkan lagi harus menjadi 7 juta sertifikat. Tahun  2019 harus menjadi 9 juta sertifikat yang terus dibagikan. Saya yakin juga bisa. Tapi mohon dicek, diawasi terus baik dari pemerintah pusat, daerah dan sebagainya," tambahnya.

Dia mengungkapkan, saat ini ada 126 juta bidang sertifikat tanah yang harus diberikan kepada masyarakat, namun yang sudah diserahkan baru 46 juta pada 2015 lalu.

"Artinya masih ada 80 juta sertifikat yang harus diberikan ke masyarakat. Kalau dalam setahun hanya 500.000 (sertifikat) Indonesia butuh 160 tahun untuk memberikan sertifikat tersebut. Bekerja selalu harus sepeti itu. Kalau tidak ada target, apa pegangan kita," kata Presiden.

Baca juga : Serahkan Sertifikat Tanah, Jokowi Minta Petani Sawit Tidak Konsumtif

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, semakin banyak sertifikat yang diserahkan maka akan semakin luas akases masyarakat kepada jasa keuangan.

Sehingga dampaknya akan memacu pertumbuhan ekonomi, mengentaskan kemiskinan, dan menurunkan tingkat ketimpangan baik di pusat kota maupun daerah.

"Meningkatkan ekonomi masyarakat di lapisan bawah. Sertifikat udah dipegang rakyat, bisa dipakai untuk disekolahkan atau dipakai agunan, tetapi jaminan harus hati-hati dikalkulasi dengan baik," tegasnya.

Namun demikian, Presiden mengimbau, agar sertifikat lahan digunakan sebaik-baiknya dan tidak digunakan sebagai jaminan pinjaman untuk membeli sesuatu yang tidak produktif.

Baca juga : Begini Cara Mengurus Sertifikat Tanah Girik

"Saya titip kalau disekolahkan untuk agunan hati-hati, dikalkulasi. Kalau dapat kredit jangan beli mobil, biar gagah," kata Presiden.

Kompas TV Surat yang diserahkan secara cuma-cuma ini agar petani bisa secara langsung memanfaatkan tanah hutan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com