Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepemilikan Asing di SBN Diprediksi Terus Meningkat

Kompas.com - 07/02/2018, 06:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) mengalami peningkatan sepanjang bulan Januari 2018.

Mengutip Ditjen Pembiayaan Pengelolaan dan Risiko Kementerian Keuangan, dana asing di SBN bertambah Rp 33,67 triliun atau 4,02 persen menjadi Rp 869,77 triliun per 31 Januari. Jumlah tersebut membuat porsi kepemilikan asing di SBN mencapai 41,29 persen.

Sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id, Rabu (7/2/2018), analis Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar mengatakan, investor asing sempat melakukan aksi beli secara terus-menerus dari awal bulan hingga pertengahan bulan lalu.

Hal itu seiring dengan tren menguatnya kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat di tengah minimnya sentimen negatif dari luar negeri. Alhasil, minat investor asing terhadap pasar obligasi Indonesia meningkat.

“Stabilitas nilai tukar rupiah mampu menjaga tingkat kepercayaan investor asing,” kata Anil, Selasa (6/2/2018).

Nilai kepemilikan asing di SBN bahkan pernah mencetak rekor pada 23 Januari lalu sebesar Rp 880,20 triliun. Akan tetapi, jumlah dana asing di SBN kembali mengalami penurunan ketika memasuki pekan terakhir Januari. Bahkan, penurunan masih terjadi pada 1 Februari lalu yang mana nilai dana asing di SBN berada di level Rp Rp 864,73 triliun.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra berpendapat, agenda Federal Open Market Committee yang berlangsung 31 Januari lalu cukup berpengaruh terhadap stabilitas kepemilikan dana asing di SBN.

Apalagi, selain membahas perkembangan tingkat suku bunga acuan AS, agenda tersebut menjadi penanda beralihnya posisi ketua The Federal Reserve dari Janet Yallen menjadi Jerome Powell. Alhasil, investor asing menjadi lebih waspada selama momen FOMC berlangsung.

Akibat aksi jual yang dilakukan investor asing, Indonesia Composite Bond Index sempat mengalami koreksi sepanjang pekan terakhir Januari. Meski begitu, dana asing yang sempat lenyap dari SBN tidak semuanya menandakan investor asing telah pergi dari pasar obligasi negara.

”Ada beberapa surat utang yang jatuh tempo pada Januari kemarin sehingga investor asing mengakhiri kegiatan investasinya,” ujar Made.

Memasuki bulan Februari, jumlah dana investor asing di Surat Berharga Negara (SBN) masih berpotensi kembali meningkat. Hal ini didukung oleh stabilnya kondisi makroekonomi dalam negeri di tengah berkurangnya sentimen eksternal.

Analis Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar yakin, investor asing akan kembali melakukan aksi beli SBN secara intens pada bulan Februari. Pasalnya, kondisi ekonomi Indonesia masih tergolong baik di mata investor asing.

Di samping itu, berakhirnya agenda FOMC pada akhir bulan lalu secara langsung meredakan tekanan eksternal yang menghantui pasar obligasi domestik. Terlebih lagi, agenda FOMC pada kenyataannya tidak menghasilkan keputusan yang benar-benar krusial.

Sekadar informasi, semenjak FOMC berakhir, terjadi peningkatan jumlah dana asing di SBN. Jika pada Kamis (1/2) lalu, kepemilikan asing di SBN masih berada di level Rp 864,73 triliun, maka pada Senin (5/2) jumlah tersebut meningkat menjadi Rp 869,39 triliun.

Sementara itu, meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir, Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra optimistis hal itu tidak akan terlalu mempengaruhi jumlah kepemilikan asing di SBN.

Sebab, pasar obligasi dianggap cenderung lebih aman berkat adanya intervensi dari Bank Indonesia yang notabene juga mendapat porsi kepemilikan di SBN. “ICBI sebenarnya juga sempat ikut terkoreksi, tapi tidak terlalu signifikan sehingga minat investor asing tidak berkurang,” tutur Anil.

Anil pun berpendapat, intervensi dari BI memang wajar diperlukan mengingat SBN Indonesia didominasi oleh investor asing. Hal tersebut membuat stabilitas pasar obligasi domestik akan sangat bergantung pada sentimen eksternal. (Dimas Andi)

 


Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Kepemilikan asing di SBN berpotensi terus meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com