Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Saham Dunia Melemah Sepekan Ini, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 09/02/2018, 08:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Indeks saham global cenderung melemah selama sepekan terakhir. Pelemahan ini terjadi di bursa saham AS, Eropa, hingga Asia termasuk Indonesia, dipicu banjir aksi jual oleh para investor.

Lalu, apa sebenarnya penyebab melemahnya indeks saham global tersebut?

Mengutip The Guardian, Kamis (8/2/2018), dalam beberapa pekan terakhir, para ekonom dan analis telah memperingatkan bahwa level inflasi di sejumlah negara maju meningkat pada tahun ini, hingga berada pada kisaran 2-3 persen.

Oleh sebab itu, bank-bank sentral meyakini hal ini baik bagi negara-negara maju.

Meskipun demikian, pada akhir pekan tersebut, kekhawatiran berbalik setelah dirilisnya data ekonomi AS yang menunjukkan rata-rata upah di AS naik hingga 2,9 persen.

Baca juga : Sesuai Ekspektasi, The Fed Naikkan Suku Bunga AS Lagi

 

Peningkatan pada data ekonomi tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa harga-harga akan segera naik.

Kenaikan harga-harga tersebut akan mendorong bank sentral AS Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) untuk menenangkan perekonomian.

Jika The Fed menaikkan suku bunga acuan, investor dibuat khawatir dengan kemungkinan berakhirnya era dana murah. Ketika terjadi era tersebut, konsumen dan perusahaan didorong untuk belanja.

Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir beberapa anggota The Fed telah bergumul dalam argumen bahwa 3 kali kenaikan suku bunga acuan yang ditargetkan dilakukan pada tahun ini dapat dinaikkan menjadi 5 kali.

Baca juga : Reformasi Pajak Akan Genjot Pertumbuhan Ekonomi AS

Ada kemungkinan pula jika data ekonomi AS akan terus menguat, hal itu akan membuat prospek kenaikan suku bunga acuan AS makin jelas terlihat.

Akhir pekan lalu, indeks Dow Jones anjlok hingga menyentuh 1.000 poin. Tidak hanya itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq pun melemah.

Pelemahan tersebut juga tidak terhindari di Asia. Indeks bursa-bursa saham Asia seperti Kospi, Nikkei, Hang Seng, hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah pula.

Pada penutupan perdagangan Kamis, IHSG ditutup pada level 6.544,634. Angka ini menguat 9,765 poin atau 0,149 persen dibandingkan level pada saat pembukaan perdagangan.

Kompas TV Perusahaan pemilik aplikasi jejaring sosial Snapchat akan menjual saham perdananya di bursa saham Amerika Serikat. Snapchat menargetkan dana segar sebesar 19,5 miliar sampai sekitar 22 miliar dollar Amerika Serikat. Snapchat diperkirakan memiliki valuasi sebesar 310 triliun Rupiah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com