LONDON, KOMPAS.com - Indeks saham global cenderung melemah selama sepekan terakhir. Pelemahan ini terjadi di bursa saham AS, Eropa, hingga Asia termasuk Indonesia, dipicu banjir aksi jual oleh para investor.
Lalu, apa sebenarnya penyebab melemahnya indeks saham global tersebut?
Mengutip The Guardian, Kamis (8/2/2018), dalam beberapa pekan terakhir, para ekonom dan analis telah memperingatkan bahwa level inflasi di sejumlah negara maju meningkat pada tahun ini, hingga berada pada kisaran 2-3 persen.
Oleh sebab itu, bank-bank sentral meyakini hal ini baik bagi negara-negara maju.
Meskipun demikian, pada akhir pekan tersebut, kekhawatiran berbalik setelah dirilisnya data ekonomi AS yang menunjukkan rata-rata upah di AS naik hingga 2,9 persen.
Baca juga : Sesuai Ekspektasi, The Fed Naikkan Suku Bunga AS Lagi
Peningkatan pada data ekonomi tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa harga-harga akan segera naik.
Kenaikan harga-harga tersebut akan mendorong bank sentral AS Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) untuk menenangkan perekonomian.
Jika The Fed menaikkan suku bunga acuan, investor dibuat khawatir dengan kemungkinan berakhirnya era dana murah. Ketika terjadi era tersebut, konsumen dan perusahaan didorong untuk belanja.
Seperti diketahui, dalam beberapa bulan terakhir beberapa anggota The Fed telah bergumul dalam argumen bahwa 3 kali kenaikan suku bunga acuan yang ditargetkan dilakukan pada tahun ini dapat dinaikkan menjadi 5 kali.
Baca juga : Reformasi Pajak Akan Genjot Pertumbuhan Ekonomi AS
Ada kemungkinan pula jika data ekonomi AS akan terus menguat, hal itu akan membuat prospek kenaikan suku bunga acuan AS makin jelas terlihat.
Akhir pekan lalu, indeks Dow Jones anjlok hingga menyentuh 1.000 poin. Tidak hanya itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq pun melemah.
Pelemahan tersebut juga tidak terhindari di Asia. Indeks bursa-bursa saham Asia seperti Kospi, Nikkei, Hang Seng, hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah pula.
Pada penutupan perdagangan Kamis, IHSG ditutup pada level 6.544,634. Angka ini menguat 9,765 poin atau 0,149 persen dibandingkan level pada saat pembukaan perdagangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.