Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mei 2018, Terminal Terapung Bandara Ahmad Yani Beroperasi

Kompas.com - 12/02/2018, 05:17 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I memastikan terminal baru di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, siap dioperasikan pada Mei 2018 mendatang. Terminal baru ini merupakan terminal terapung pertama di Indonesia dan mengusung konsep eco-green airport.

"Pengoperasian terminal baru menjawab masalah lack of capacity yang telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (11/2/2018).

Faik menyebutkan, pihaknya sudah sejak lama mencanangkan pengembangan Bandara Ahmad Yani, salah satunya dengan membangun terminal baru dengan nilai investasi Rp 2,07 triliun.

Alasan membangun terminal baru karena kapasitas maksimal di Ahmad Yani hanya untuk melayani 800.000 penumpang per tahun, sementara pada 2017 jumlah penumpang per tahun sudah mencapai 4,4 juta orang.

Baca juga: Sudah Aman, Kereta Bandara Kembali Diizinkan Beroperasi

Adapun kapasitas terminal baru nanti dapat menampung hingga 6 juta penumpang per tahunnya. Dengan perkiraan tingkat pertumbuhan penumpang sekitar 10 persen per tahun, Faik meyakini terminal dan sarana prasarana baru di Ahmad Yani bisa mengakomodasi itu semua.

Terminal baru di Ahmad Yani memiliki luas 58.652 meter persegi atau hampir sembilan kali luas bandara eksisting sebesar 6.708 meter persegi. Bersamaan dengan terminal tersebut, juga terdapat apron baru seluas 72.522 meter persegi yang bisa menampung 10 pesawat narrow body dan 2 pesawat wide body.

"Bandara Ahmad Yani nantinya diposisikan sebagai bandara bisnis dan industri," tutur Faik.

Selain itu, terminal ini disebut sebagai terminal terapung karena dibangun di atas bahan lunak, sebagian besar berair, serta menggunakan tiang pancang dan metode prefabricated vertical drain (PVD) untuk memadatkan bahan lunak tersebut. PVD merupakan sistem drainase buatan yang dipasang di dalam lapisan tanah lunak.

Lokasi terminal baru ada di utara runway atau landasan pacu eksisting dan sebagian besar berdiri di atas air serta dikelilingi oleh kolam, mulai dari gedung terminal, gedung parkir, hingga wetland park area. Di area bandara juga ditanami 24.000 bibit mangrove guna mendukung pelestarian lingkungan yang nantinya bisa jadi objek wisata tersendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com