Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permata Bank Catat Laba Bersih Rp 748 Miliar

Kompas.com - 25/02/2018, 14:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Permata Tbk melaporkan laba bersih pada tahun 2017 sebesar Rp 748 miliar. Hal ini merupakan titik balik setelah pada tahun sebelumnya, yakni tahun 2016, perseroan mencatatkan kerugian.

Direktur Utama Permata Bank Ridha M Wirakusumah menjelaskan, pencapaian ini didorong membaiknya kualitas aset, pertumbuhan kredit yang baik di semester II 2017, pemulihan kredit bermasalah, dan pengelolaan biaya secara disiplin.

"Tahun 2017 merupakan tahun konsolidasi bagi Permata Bank dengan memperkuat kerangka manajemen risiko, meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan jumlah nasabah dan terus berinvestasi pada produk dan layanan baru," ungkap Ridha dalam pernyataan resmi, Minggu (25/2/2018).

Baca juga : Mirah Wiryoatmodjo Mundur sebagai Direktur Bank Permata

Penyaluran kredit lebih rendah dibandingkan tahun lalu, disebabkan fokus perseroan tuntuk memperbaiki kualitas aset dan penjualan NPL atau kredit bermasalah pada semester I.

Pertumbuhan kredit turun 7 persen secara tahunan (yoy), namun pada kuartal IV tahun 2017 kredit tumbuh 5 persen dari Rp 92,8 triliun pada September 2017 menjadi Rp 97,6 triliun pada Desember 2017.

Pertumbuhan kredit yang positif di Kuartal IV ini disumbangkan oleh kredit kendaraan bermotor (KPM), KPR dan UKM.

Kredit korporasi atau Wholesale Banking juga tumbuh dengan adanya nasabah-nasabah baru berkualitas baik pada portofolio mereka dan secara berkesinambungan membantu nasabah yang sudah ada (existing clients) mengembangkan bisnisnya.

Baca juga : Standard Chartered Klarifikasi Penggabungan Saham dengan Bank Permata

Rasio likuiditas, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) terjaga sebesar 88 persen pada 2017 dibandingkan 80 persen pada periode yang sama tahun lalu. Rasio dana murah atau CASA tercatat lebih tinggi yaitu 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 47 persen.

"Tumbuhnya CASA akan tetap menjadi prioritas untuk menjamin biaya dana yang berkelanjutan dan murah," ujar Ridha.

Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 18,1 persen pada 2017, dibanding 15,6 persen pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan kinerja Permata Bank yang semakin membaik pada tahun 2017 ini dan telah berhasil  diselesaikannya rights issue senilai Rp 3 triliun di bulan Juni 2017.

Fokus perseroan dalam meningkatkan kualitas aset tercermin dari rasio NPL Gross dan Net masing-masing sebesar 4,6 persen dan 1,7 persen di tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan 8,8 persen dan 2,2 persen pada Desember 2016. NPL Coverage Ratio lebih tinggi, yakni sebesar 191 persen dibandingkan 122 persen pada Desember 2016.

Kompas TV Bank Indonesia memberikan sinyal bahwa tidak akan ada lagi pelonggaran moneter di tahun ini termasuk penurunan bunga.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com