Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2017, Astra Bukukan Laba Bersih Sebesar Rp 18,88 Triliun

Kompas.com - 27/02/2018, 20:42 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2017 PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 18,88 triliun atau mengalami kenaikan jika dibandingkan 2016 lalu perseroan meraih laba bersih sebesar Rp 15,15 triliun.

Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh pendapatan perseroan yang alami kenaikan sebesar 14 persen menjadi Rp 206,1 triliun dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp 181,1 triliun.

Sedangkan dari sisi nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp 3.054 pada 31 Desember 2017, meningkat 10 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2016 sebesar Rp 2.765.

"Setelah mencetak kinerja keseluruhan yang baik pada tahun 2017, Grup Astra diharapkan dapat terus diuntungkan dari membaiknya kondisi ekonomi serta stabilnya harga komoditas, meskipun persaingan di pasar mobil akan terus meningkat," ujar Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto melaui keterangan resmi, Selasa (27/2/2018).

Pertumbuhan kinerja perseroan juga dipengaruhi oleh kembalinya profitabilitas PT Bank Permata Tbk, keuntungan bisnis alat berat dan sektor pertambangan.

"Bank Permata, yang 44,6 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, mencatat laba bersih sebesar Rp 748 miliar pada tahun 2017 dibandingkan dengan kerugian bersih sebesar Rp 6,5 triliun pada tahun 2016," ungkap Prijono.

Namun demikian, keuntungan dari bisnis otomotif cenderung menurun akibat meningkatnya persaingan di pasar mobil. Sedangkan, kinerja bisnis sepeda motor cukup stabil di tengah menurunnya pasar motor secara keseluruhan.

Prijono menambahkan, pihaknya juga akan mengusulkan pembagian dividen final sebesar Rp 122 persen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada April 2018. Sebelumnya dividen final 2016 sebesar Rp 113 per saham.

Usulan dividen final itu bersama dengan dividen interim Rp 55 per saham, dengan ini menjadikan dividen total pada tahun 2017 menjadi Rp185 per saham dari sebelumnya Rp177 per saham.

"Dividen final yang diusulkan itu berdasarkan pertimbangan meningkatnya utang pada level perusahaan induk Astra International dan rencana investasi lainnya di masa mendatang," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com