Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Sumber Kekayaan Bukan Lagi Tambang Emas, tapi Data

Kompas.com - 02/03/2018, 20:10 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah perkembangan teknologi dan internet yang begitu cepat, keberadaan sebuah data tidak kalah penting dibandingkan sumber daya alam.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, saat ini sejumlah negara sedang berbicara terkait pentingnya data.

"Data is new mind, dan ini adalah tambang baru, dulu yang menjadi kaya adalah yang menguasai tambang emas batubara, minyak, maka pada era digital ini yang disebut sebagai tambang adalah tambang data," ujar Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Dengan itu, lanjut Sri Mulyani, sudah menjadi kewajiban bagi negara memberikan perhatian yang lebih terkait data dengan negara, seperti data transaksi keuangan, data keuangan negara, hingga pertumbuhan ekonomi.

"Sekarang yang tren adalah big data, dan kemudian orang bicara mengenai bagaimana privasi atau perlindungan terhadap data dari orang-orang, itu menjadi sangat penting," ujar Menkeu.

Kendati demikian, Menkeu menegaskan, persoalan yang dihadapi saat ini adalah melindungi atau memproteksi data-data penting dari kejahatan cyber yang marak terjadi seiring dengan perkembangan teknologi.

"Di dunia ini, debat mengenai masalah bagaimana proteksi terhadap keamanan dan bagaimana menjaga dari kejahatan di dalam penggunaan data itu sudah menjadi suatu pembicaraan setiap hari," ungkapnya.

Atas berbagai perkembangan tersebut, Kementerian Keuangan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam rangka perlindungan informasi dan transaksi elektronik.

"Perlindungan terhadap data menjadi sangat penting. Oleh karena itu, kami membuat nota kesepahaman dengan dua institusi yang sangat relevan," pungkasnya.

Kompas TV PT Astra International TBK ikut dalam deretan investor raksasa yang menyuntikkan dananya di perusahaan rintisan Go-Jek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com