BALIKPAPAN, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura 1 (Persero) mendorong pengembangan sektor pariwisata di Kalimantan Timur melalui program Collaborative Destination Development (CDD). Tak hanya pemerintah daerah dan Kementerian Pariwisata, Angkasa Pura 1 berencana menggandeng maskapai untuk bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke provinsi itu.
Potensi pariwisata Kalimantan Timur memang belum dikelola optimal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), turis mancanegara yang berkunjung ke Kalimantan Timur pada 2014 adalah 53.251 orang, namun tahun 2015 turun menjadi 49.285 orang, dan 2016 kembali naik menjadi 53.166 orang.
Jumlah itu jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan Pulau Dewata, yang pada 2014 jumlah wisatawan asing yang masuk mencapai 9,4 juta orang, tahun 2015 naik menjadi 10,2 juta orang, dan 2016 bertambah mencapai 11,5 juta orang.
Sementara itu, Angkasa Pura 1 selaku pengelola Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) mencatat, pada 2017 penumpang datang dan pergi untuk urusan keluarga 53 persen, kegiatan bisnis 15 persen, dan wisatawan 9 persen.
Baca: Pertumbuhan Penumpang di Bandara Sepinggan Belum Sesuai Harapan
Adapun total jumlah penumpang pesawat yang melalui Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Sepinggan, Balikpapan pada 2017 adalah 7,4 juta.
“Dengan bandara yang semegah ini dan potensi pariwisata yang besar, perlu didorong lebih tinggi jumlah penumpang pesawat. Kami berupaya menggandeng stakeholder yang ada untuk mengembangkan pariwisata,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura 1 (Persero) Faik Fahmi di Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan, Jumat (2/3/2018) lalu.
Salah satu destinasi wisata andalan Kalimantan Timur adalah wisata bahari di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau. Lebih dari empat puluh titik penyelaman berada di Kepulauan Derawan.
Sayangnya, destinasi wisata bawah laut itu belum mampu menggaet banyak wisatawan. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang dilansir Kompas.com (23/3/2016), wisatawan nusantara dan asing yang berkunjung ke Kepulauan Derawan berjumlah 100.000 orang.
Target wisatawan
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Berau dalam TribunKaltim.com (6/8/2017) menargetkan jumlah kunjungan wisatawan, khususnya penyelam mencapai 300.000 orang pada 2018. Dengan asumsi tiap wisatawan menghabiskan Rp 10 juta saat kunjungan wisata, maka diharapkan nilai transaksi dari wisata bawah laut mencapai Rp 3 triliun.
Selain menawarkan keindahan alam bawah laut sebut Faik, Kalimantan Timur juga memiliki destinasi wisata religi yang berada di Tenggarong. Kekayaan pangan dari sektor kelautan juga potensial dijual sebagai wisata kuliner, salah satunya adalah kepiting.
Rencananya, CDD akan digelar medio Maret 2018 di Kalimantan Timur. Sejumlah stakeholder seperti Kementerian Pariwisata, maskapai, dan pemerintah daerah akan diajak merumuskan sejumlah kebijakan pengembangan pariwisata.
Langkah strategis itu tak hanya bertujuan mendatangkan turis ke Kalimantan Timur. Angkasa Pura 1 berharap lebih jauh, yakni wisatawan bisa menikmati berbagai destinasi wisata dan kembali lagi di masa mendatang.
(Baca: Tiga Bandara Indonesia Masuk Peringkat 10 Besar di Dunia)