“Bukan hanya mau datang lagi, tapi juga datang untuk berlibur bersama keluarga atau teman-teman yang belum pernah berkunjung ke Kalimantan Timur,” ujarnya.
Pengembangan pariwisata tak bisa dilakukan hanya dengan membangun dan mengembangkan bandara berkelas internasional. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang pariwisata lainnya mesti dilakukan secara paralel. Dengan begitu, turis bisa menikmati kegiatan wisata dengan nyaman, aman, dan menyenangkan.
Dukungan dari pemerintah daerah bisa dibuktikan dengan membangun infrastruktur. “Meski pun tidak ada bandara, asalkan akses jalan darat atau perhubungan lautnya bagus, memadai, dan nyaman, itu semua bisa meningkatkan kunjungan pariwisata,” ujarnya.
Keberhasilan pengembangan pariwisata di Kalimantan Timur nantinya dilihat dari naiknya trafik penumpang melalui Bandara SAMS di Balikpapan.
Guna mengantisipasi meningkatnya jumlah wisatawan, Angkasa Pura 1 bakal menggandeng sejumlah maskapai agar bersedia menambah jadwal penerbangan ke Sepinggan. “Saya menargetkan 10 juta penumpang bakal masuk ke Balikpapan dalam waktu dua hingga tiga tahun, maksimal 3 tahun,” katanya.
Ubah prioritas
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, pihaknya menetapkan pariwisata sebagai sektor andalan. Selama ini, Balikpapan mengandalkan sektor pertambangan dan kayu sebagai sumber pendapatan. Namun sektor pertambangan kini tak bisa jadi tulang punggung sumber pendapatan asli daerah.
“Pemerintah dan masyarakat Kota Balikpapan belakangan ini baru sadar perlunya mengembangkan pariwisata daerah. Selama ini, kami mabuk dengan migas, batubara, dan kayu,” katanya.
Inovasi dan kreativitas sangat dibutuhkan untuk mengembangkan sektor pariwisata. Langkah awal yang diambil adalah dengan melestarikan budaya masyarakat. Pada berbagai kegiatan berskala lokal maupun nasional, pemerintah daerah selalu menampilkan seni budaya tradisional.
Kota Balikpapan juga bakal menambah panjang runway dari 2.500 meter menjadi 3.200 meter. Perpanjangan landas pacu itu bertujuan agar pesawat-pesawat berbadan besar bisa mengangkut penumpang di Sepinggan.
Baca: Ekonomi Kaltim Lesu, Jumlah Penumpang di Bandara Sepinggan Menurun
Pembebasan lahan guna perpanjangan runway belum bisa tuntas tahun lalu. Anggaran dari pemerintah daerah tak cukup menutup kebutuhan pembayaran lahan.
Pemerintah Kota Balikpapan berambisi besar mengerek jumlah penumpang pesawat di sektor pariwisata hingga 10 juta orang tahun ini. Untuk mencapai target itu, Wali Kota Balikpapan mengajak kepala daerah Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Berau untuk bersinergi menggenjot pendapatan dari sektor pariwisata.
“Kami berharap Berau bisa ditetapkan Kementerian Pariwisata sebagai destinasi wisata unggulan dengan adanya Derawan. Karena keindahan bawah laut Derawan hanya di bawah Raja Ampat, Papua,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.