Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Genjot Produksi Pertanian, BMKG Gelar Sekolah Lapang Iklim

Kompas.com - 06/03/2018, 11:47 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang diselenggarakan oleh Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dipandang perlu untuk menggenjot produksi hasil pertanian di Indonesia.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, menyebut ada peningkatan sekitar 30 persen setelah para petani diberi pengetahuan tentang pengelolaan iklim atau musim di sekolah ini dalam kurun tiga tahun terakhir.

"Rata-rata hasil produksi biasa ada kenaikan sekiar 30 persen. Tergantung lokasinya, kalau sudah bagus peningkatannya tidak terlalu tinggi, tapi kalau lokasinya marginal bisa cukup tinggi setelah dikasih pengetahuan-pengetahuan tentang iklim," jelas Herizal usai membuka SLI tahap 3 di Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (5/3/2018).

Herizal menjelaskan, iklim memiliki peran yang sangat penting dalam proses budidaya petanian, terutama terkait ketersediaan air dan sinar matahari yang mencukupi. Akan tetapi perubahan iklim, hingga terjadinya iklim ekstrim juga berdampak buruk pada produktifitas pertanian misalnya akibat bencana banjir dan kekeringan.

"Sekarang bukan lagi isu perubahan iklim, tapi sudah terasa dampaknya. Iklim semakin sulit diprediksi, makin banyak iklim ekstrim. Kalau tidak dikelola dengan baik, petani yang akan kena duluan, misal ketika kemarau panjang tapi petani tetap tanam maka akan rugi," paparnya.

Di sekolah ini, lanjutnya, petani dilatih membaca informasi yang rutin diberikan oleh BMKG.

Informasi seperti prakiraan musim hujan dan kemarau, evaluasi dan prakiraan hujan bulanan serta ketersediaan air tanah bulanan tersebut kemudian diterapkan dalam menyusun kalender tanam.

"Petani bisa membaca data dari BMKG," ujarnya.

Herizal menyebut hampir di seluruh provinsi di Indonesia sudah dilaksanakan SLI ini, meskipun belum merata di setiap Kabupaten atau Kota. Sejauh ini fokus SLI masih pada pertanian tanaman padi dan diharapkan akan berkembang pada tanaman holtikultura.

"Daerah-daerah yang menjadi sampel SLI seperti di Serang, Lombok, dan Sulawesi," katanya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, Tuban Wiyoso, memaparkan untuk SLI tahap 3 di Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, akan dilaksanakan di lahan persawahan milik kelompok tani setempat dengan luasan sekitar 2.000 meter persegi. Lahan tersebut dibagi menjadi 30 titik pengamatan pada perpotongan garis diagonal serta lingkungan di sekitarnya.

"Petak belajar (demplot) akan dikelola sesuai kebiasaan petani setempat, baik dari segi pemupukan, pengairan dan pengendalian OPT," imbuhnya.

Sekolah ini dalam skala kelompok dilaksanakan selama satu musim tanam pada tahun 2018. Adapun peserta adalah kelompok tani yang berasal dari delapan desa di Kecamatan Ngluwar.

 

Kompas TV Ada satu lagi tempat wisata di Bantul, Yogyakarta, namanya Jelajah Sawah Pertanian Bowongan (JSPB)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com