Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Sambut Positif Bank Indonesia Tahan Suku Bunga di 4,25 Persen

Kompas.com - 23/03/2018, 08:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyambut positif keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga acuan atau 7-day Reverse Repo Rate sebesar 4,25 persen.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Suprajarto mengatakan, hal tersebut menjadi sinyal positif bagi industri perbankan nasional.

"Alhamdulillah BI tidak menaikkan BI Rate. Tentu ini sinyal positif bagi kami perbankan, terutama BRI, karena ke depan kami tetap berupaya bagaimana suku bunga pinjaman bisa kita turunkan lagi," kata Suparjarto saat konferensi pers di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Baca juga : BI Tahan Suku Bunga Acuan pada 4,25 Persen

Suprajarto mengatakan, BRI akan terus berupaya menurunkan suku bunga pinjaman komersial meskipun dinilai berat.

"BRI akan tetap berusaha bagaimana bunga kredit bisa lebih memberkan harapan lebih baik lagi. Selain itu, CASA atau dana murah kami upayakan lebih baik," jelasnya.

Suprajarto mengungkapkan, perseroan juga melakukan efisiensi sehingga dapat menekan biaya operasional.

Akan tetapi, Suprajarto juga mengharapkan agar institusi pemerintah yang menyimpan dana di BRI untuk tidak meminta suku bunga yang terlalu tinggi.

Baca juga : Kejar Pelaku Kejahatan Perbankan, BRI Mengaku Ada Daerah yang Sulit Dimasuki

"Harap kita pelan-pelan kami bisa tinjau dan evaluasi kembali. Tapi kami juga berharap institusi pemerintah juga tidak terus minta bunga tinggi. Karena kalau dana-dana terkait institusi ini masih tinggi, kami juga cukup repot," kata Suprajarto.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate pada posisi 4,25 persen.

Hal itu diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Kebijakan tersebut berlaku efektif sejak Jumat, 23 Maret 2018.

Sementara itu, suku bunga deposit facility juga dipertahankan pada posisi 3,5 persen. Adapun suku bunga lending facility juga dipertahankan pada posisi 5 persen.

Baca juga : The Fed Naikkan Suku Bunga, Apa Kabar Suku Bunga Acuan BI?

"Kebijakan tersebut konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan, serta mendukung pemulihan ekonomi domestik," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Agusman mengungkapkan, kebijakan pelonggaran kebijakan moneter sebelumnya dipandang tetap memadai untuk mendukung pemulihan ekonomi domestik dan menjaga stabilitas perekonomian untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.

Kompas TV Suku Bunga Acuan naik menjadi 1,5 dan 1,75 persen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com