Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jawaban Pertamina Soal Terbakarnya Tumpahan Minyak di Perairan Balikpapan

Kompas.com - 31/03/2018, 18:36 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Perseto) RU V Balikpapan bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Chevron serta Pertamina Hulu Mahakam telah berhasil memadamkan kebakaran di perairan Teluk Balikpapan.

Asal-usul ceceran minyak yang menjadi penyebab kebakaran tersebut masih dalam proses penyelidikan. Namun, Pertamina memastikan minyak bukan berasal dari kebocoran di saluran pipa milik perusahaan.

Pertamina juga membantah bahwa kebakaran yang terjadi merupakan upaya perusahaan untuk menghilangkan ceceran minyak.

"Isu yang beredar di media sosial bahwa kebakaran tersebut merupakan upaya Pertamina untuk menghilangkan ceceran minyak adalah berita tidak benar," ujar Yudi Nugraha, Regional Manager PT Pertamina Kalimantan, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/3/2018).

(Baca juga: Ada Minyak Tumpah di Perairan Balikpapan Sebelum Api dan Asap Muncul)

"Hasil pengecekan terhadap seluruh instalasi Pertamina yang melintasi Teluk Balikpapan, hingga saat ini tidak ditemukan kebocoran," jelasnya.

Dia menambahkan, Pertamina sendiri tidak mengalami kerugian apapun karena alat-alat miliknya tidak bermasalah. Tim internal telah melakukan pengecekan dan tidak menemukan masalah apa pun.

Kondisi operasional Kilang Pertamina tetap normal. Terminal BBM dan Depot LPG di Balikpapan juga tetap beroperasi normal menyalurkan bahan bakar untuk masyarakat.

"Kalau dari Pertamina hanya keluar (biaya) persiapan alat-alat pemadaman dan pembersihan minyak. Semua alat-alat tidak ada masalah. Jadi tidak ada kerugian. Dari uji laboratorium juga menunjukkan itu bahan bakar kapal (fuel oil), bukan minyak yang diproduksi oleh kami," jelas Yudi.

(Baca juga: Ada Minyak Tumpah di Perairan Balikpapan Sebelum Api dan Asap Muncul)

Dia mengatakan memang ada kapal yang turut terbakar di perairan Bengkulu. Tapi dia menegaskan bahwa itu bukanlah milik Pertamina.

"Ada yang kebakar itu kapal batubara, tapi bukan kita. Setahu kami itu kapal yang supply ke PLTU Tanjung Batu," jelasnya.

Sebelumnya, ditemukan adanya tumpahan minyak yang terbakar di perairan Bengkulu. Sekarang kebakaran tersebut telah berhasil dipadamkan, sedangkan penyebabnya masih dalam penyedilikan lebih lanjut.

 

Kesaksian warga

Sebelumnya, warga di sekitar Dermaga Telaga Emas, Balikpapan Barat, Balikpapan, Kalimantan Timur, menyebutkan ada semacam tumpahan minyak yang mencemari perairan di kawasan itu sebelum api dan asap hitam membumbung tinggi tiba-tiba muncul, Sabtu.

Mahdi (56), warga Jalan Sepaku yang biasa menjala di kawasan dermaga melempar jaring ke air lalu geleng-geleng kepala karena tak ada satu pun ikan yang nyangkut di jalanya.

"Ini minyak, Mas. Enggak bohong saya. Ini bau sekali di bawah. Dari tadi pagi. Baru ini lagi kulihat," ungkap Mahdi.

(Baca juga: Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan Sudah Menyebar Sejak Dini Hari)

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com