Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLKI: Penurunan Tarif Tol untuk Truk Tak Berdampak Turunkan Harga Konsumen

Kompas.com - 01/04/2018, 10:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menurunkan tarif untuk angkutan truk di 39 ruas tol. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memandang, sepintas upaya ini dapat diapresiasi, sebab tarif tol untuk truk dan bus umum di Tanah Air tergolong mahal.

Sebagai perbandingan, di China, angkutan truk dan bus umum hanya membayar 40 persen dari tarif. Meskipun demikian, Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi memandang, penurunan tarif tol untuk truk tak serta-merta menurunkan harga logistik untuk konsumen akhir.

"Yang mempengaruhi harga pada konsumen akhir bukan semata soal biaya logistik di sektor transportasi," kata Tulus dalam keterangannya, Minggu (1/4/2018).

Tulus menyatakan, biaya pungutan liar (pungli) di sektor transportasi masih sangat marak, baik di terminal, pelabuhan, dan jembatan timbang. Ini yang menjadi benalu sesungguhnya dalam biaya logistik, yang kemudian dibebankan pada konsumen.

Baca juga : Asosiasi Tol Pertanyakan Rencana Pemerintah Turunkan Tarif Tol

"Sekalipun diturunkan tarifnya, hal tersebut akan masih dirasa mahal oleh operator," tutur Tulus.

Ia menyebut, seharusnya pemerintah memfasilitasi angkutan logistik dengan angkutan kereta api, bukan truk. Angkutan logistik dengan kereta api jelas lebih efisien, tanpa pungli dan anti macet, sehingga barang lebih cepat sampai tujuan.

YLKI pun menilai, penurunan tarif tol untuk truk juga bisa disebut akal-akalan belaka. Sebab, pemerintah mengompensasi operator tol untuk memperpanjang waktu konsesi pengelolaan jalan tol.

"Seharusnya tarif tol itu agar lebih absah, tidak hanya mengacu pada inflasi dan perhitungan operator tol saja, maka tarif tol harus audited BPK. Siapa yang bisa mengontrol besaran dan struktur tarif tol? Bandingkan dengan harga BBM, tarif listrik bahkan harga gas elpiji 12 kilogram yang audited BPK," terang Tulus.

Kompas TV Sejak Jumat (30/3) petang, jalur Tol Madiun sudah ramai dilalui hingga 500 kendaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com