Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencermati Peluang Investasi Wine yang Menggiurkan

Kompas.com - 01/04/2018, 10:58 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Investasi wine ternyata menggiurkan, asal Anda juga mencermati risikonya. Menilik pergerakan indeks Liv-ex Fine Wine Investables, selama periode 2001 hingga 2017, hanya enam kali rata-rata harga wine turun.

Penurunan harga terdalam terjadi di 2008, di mana indeks Fine Wine Investables turun 13,14 persen. Tetapi, setahun setelahnya, indeks kembali naik 18,29 persen. Di 2010, rata-rata harga wine yang diinvestasikan malah naik 42,33 persen.

Sepanjang 2017 lalu, indeks Fine Wine Investables naik 5,17 persen. Sementara di 2016 kenaikan indeks mencapai 24,79 persen.

Yohan Handoyo, wine sommelier sekaligus seorang kolektor wine, mengatakan, pada dasarnya sudah banyak yang menjadikan wine sebagai instrumen investasi, termasuk di Indonesia.

Baca juga : Jadi Pilihan Investasi, harga Wine Menanjak Lagi

 

Bahkan, ada perusahaan pengelola investasi wine yang tersebar di beberapa negara. Salah satunya Wine Investment Fund.

Menurut Yohan, harga wine sangat bergantung pada besarnya permintaan dan penawaran yang didasari oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah lokasi tempat wine tersebut berasal.

Yohan mengatakan, wine yang diproduksi di Bourdeaux, Prancis, atau di California, Amerika Serikat, serta di Italia, umumnya memiliki nilai jual tinggi.

"Sebab perkebunan anggur di sana memiliki kualitas mumpuni. Sehingga wine yang dihasilkan layak menjadi produk investasi bernilai tinggi," kata dia kepada KONTAN, akhir pekan lalu (23/3/2018).

Selain asal pembuatannya, harga jual wine juga ditentukan oleh tingkat kelangkaan barang tersebut. Semakin lama usia wine, potensi kenaikan harganya semakin besar.

Tapi faktor-faktor tersebut tidak bersifat mutlak. Pasalnya, walau memiliki potensi kenaikan harga yang tinggi, harga jual wine pada dasarnya tetap sulit diprediksi. Sebab tidak adanya sentralisasi perdagangan untuk produk tersebut.

"Wine Domaine de la Romane-Conti yang dibuat tahun 2000 bisa saja memiliki harga berbeda saat dijual di tempat A dengan di tempat B," ujar Yohan.

Pasar Lelang

Umumnya, wine yang bisa dijadikan instrumen investasi dijual secara individu ke sesama kolektor atau melalui pasar lelang. Kolektor pun hanya bisa membeli wine tersebut melalui perusahaan yang berperan sebagai perantara.

Pihak perantara ini nantinya akan menyimpan wine milik para kolektor di suatu tempat khusus. Memang, kolektor juga berhak menyimpan sendiri wine yang dimilikinya. Namun, wine yang disimpan secara pribadi umumnya sulit dijual dengan harga yang tinggi.

"Karena tidak ada yang bisa memastikan apakah orang ini merawat wine dengan sebaik-baiknya," terang Yohan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com