Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbitkan RDPT, Waskita Toll Road Raup Dana Rp 5 Triliun

Kompas.com - 10/04/2018, 16:57 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Toll Road (WTR) berhasil meraup dana besar senilai Rp 5 triliun yang didapat melalui penerbitan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Ekuitas Danareksa Infrastruktur Tol Trans Jawa.

RDPT berbasis ekuitas ini diterbitkan oleh PT Danareksa Investment Management (DIM) sebagai manajer investasi I, PT Bank Mega selaku kustodian, dan Danareksa Sekuritas sebagai arranger.

Direktur Utama WTR Herwidiakto mengatakan RDPT tersebut menggunakan underlying aset berupa saham WTR di perusahaan investasi PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR).

WTTR saat ini menjadi pengelola tiga ruas tol, yakni Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan Probolinggo dengan total panjang mencapai 123,8 kilometer.

"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan para investor atas penerbitan RDTP ekuitas ini. Hanya dalam dua bulan produk ini langsung terserap hingga Rp 5 triliun. Ini pencapaian luar biasa," kata Herwidiakto kepada awak media selepas penandatanganan perjanjian pembiayaan jalan tol melalui skema RDPT pada WTTR di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Lebih lanjut Herwidiakto mengatakan, penerbitan RDPT ekuitas ini akan memberikan ruang lebih luas ke WTR untuk menyelesaikan proyek tol eksisting dan melakukan investasi di proyek jalan tol baru.

Senada dengan Herwidiakto, Direktur Utama Danareksa Investment Management Marsangap P Tamba menyebutkan kalau penerbitan RDPT ekuitas ini sebagai salah satu sumber pendanaan alternatif untuk membangun proyek-proyek infrastruktur pemerintah.

Adapun RDPT ekuitas ini menggunakan dua skema transaksi. Pertama, WTR akan mengalihkan 57,14 persen saham lama WTTR kepada RDPT senilai Rp 2,85 triliun.

Kedua, WTR akan menerbitkan saham baru sebesar 30 persen kepada RDPT senilai Rp 2,15 triliun. Kemudian, setelah transaksi ini RDPT akan menguasai 70 persen saham WTTR dan saham WTR berkurang dari 99 persen menjadi 30 persen.

"RDPT ini memiliki jangka waktu 5 tahun. RDPT ini merupakan solusi pendanaan alternatif bagi investor profesional dan proyek-proyek infrastruktur. Skema produk dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek maupun infrastruktur," tutur Marsangap.

Beberapa investor yang ikut menandatangani perjanjian penerbitas RPDT ekuitas ini di antaranya adalah PT Asabri, Jasa Raharja, Jamkrindo, Danareksa, Danareksa Sekuritas, dan PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri.

RDPT Ekuitas merupakan suatu instrumen pendanaan yang merupakan wadah untuk menghimpun dana dari pemodal profesional yang selanjutnya diinvestasikan manager investasi pada portofolio efek (ekuitas) yang berbasis kegiatan sektor rill.

Sementara itu, Direktur Pengelolaan dan Pengendalian Portofolio WTR Joko W Widodo mengatakan, saat ini WTR telah melakukan investasi pada 18 ruas tol di Indonesia dan 5 ruas telah beroperasi komersial.

Pada 2020 mendatang, WTR akan mengoperasikan tol sepanjang 889,23 kilometer yang 437,5 kilometer di antaranya merupakan bagian dari ruas tol Transjawa yang beroperasi pada 2018.

"Besarnya minat investor terhadap penerbitan RDPT ekuitas ini menjadi bukti tingginya kepercayaan investor terhadap WTR dan prospek bisnis tol di Indonenesia," sambung Joko.

Oleh sebab itu, WTR akan mengambil setiap peluang untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan portofolio investasi yang tumbuh positif dan berkelanjutan.

"WTR akan terus mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan infrastruktur jalan tol di berbagai wilayah Indonesia," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com