Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sasar Milenial, Kredivo Gandeng Tokopedia

Kompas.com - 11/04/2018, 11:19 WIB
Mutia Fauzia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fintech Kredivo menjalin kerja sama dengan e-commerce Tokopedia untuk memfasilitasi pelanggannya supaya dapat melakukan transaksi secara kredit tanpa mengalami berbagai kesulitan. Misal, dalam mengajukan permohonan kartu kredit atau pinjaman dari perusahaan multifinansial. 

Kredivo menyasar pangsa generasi milenial yang dianggap sulit mendapatkan akses terhadap produk-produk finansial lain dari bank seperti kredit.

Co-Founder dan CEO Kredivo Akshay Garg mengatakan, Tokopedia dan Kredivo berbagi visi bersama untuk mewujudkan inklusi keuangan yang memadai bagi generasi milenial. 

Baca juga : Fintech Kredivo Resmi Terdaftar di OJK

"Kerja sama ini menyederhanakan pengalaman berbelanja, khususnya saat pembayaran."siaran pers kepada Kompas.com, Rabu, (10/04/2018) mengat

Pengguna Tokopedia dapat memanfaatkan aplikasi checkout 2 klik yang cepat dan mudah. Kredivo juga memberikan fleksibilitas pembayaran secara berkala.

COO Tokopedia Melissa Siska Juminto mengatakan, integrasi dengan Kredivo adalah sebuah terobosan yang memungkinkan Tokopedia terus memberdayakan para Toppers (pengguna Tokopedia).

"Integrasi ini juga menyediakan edukasi dan juga akses ke layanan finansial yang lebih luas bagi mereka dengan bantuan teknologi," kata dia. 

Sebagai informasi, pangsa pasar e-commerce B2C (business to consumer) di Indonesia saat ini diperkirakan berada di kisaran 5 - 6 miliar dollar AS.

Angka ini diperkirakan akan tumbuh pesat hingga mencapai 10 miliar dollar AS pada tahun 2020 menurut estimasi eMarketer dan Frost&Sullivan.

Meskipun pertumbuhannya cepat, ekosistem e-commerce Indonesia terhambat oleh penetrasi kartu kredit yang buruk.

Kurang dari 3 persen penduduk memiliki akses ke kartu kredit, dengan sebagian besar konsumen masih mengandalkan transfer bank dan Cash on Delivery (CoD).

Kompas TV Sebelumnya di 2017, Alibaba juga menyuntikkan modal sekitar 14 Triliun rupiah ke Tokopedia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com