Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Rini: Terima Kasih Jaksa Agung, kalau Tidak Diingatkan Kami Bisa Kepleset...

Kompas.com - 12/04/2018, 09:37 WIB
Aprillia Ika

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan rasa terimakasihnya kepada jajaran Kejaksaan Republik Indonesia atas bantuannya di bidang hukum untuk penyelesaian proyek-proyek kelistrikan dan tol.

Hal ini disampaikan Menteri Rini dalam sambutannya di acara Penandatanganan Kesepakatan antara PLN dan Kejaksaan RI di Nusa Dua, Bali, Kamis (12/4/2018).

Menurut Menteri Rini, kerja sama antara BUMN dengan Kejaksaan merupakan bantuan yang besar dalam merealisasikan program-programnya.

Sebab, saat ini Kementerian BUMN menanggung tugas berat terkait pembangunan infrastruktur yang dinilai Rini masih tertinggal dibandingkan negara tetangga. Program pembangunan infrastruktur ini sesuai Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga : Selesaikan Proyek 35.000 MW, PLN Gandeng Kejaksaan Agung

Tugas pembangunan infrastruktur yang berat diemban salah satunya oleh PT PLN (Persero) yang harus merealisasikan program kelistrikan 35.000 mega watt (MW) serta membangun 46.000 transmisi.

Sebagai perbandingan, kata Rini, waktu awal pemerintahan Presiden Joko Widodo jumlah pembangkit listrik yang bekerja 46.000 MW.

Sementara dalam lima tahun (hingga 2019) PLN harus membangun 35.000 MW.

"Ini tanggung jawab yang sangat mengerikan," kata Rini.

Beruntung ada Jaksa Agung yang pemikirannya prevention. Sehingga direksi PLN yakin melaksanakan tugasnya sebab setiap langkah mendapatkan dukungan agar langkah-langkahnya mengikuti tataran hukum yang benar.

"Karena sebagai manusia kalau tidak diingatkan pasti ada keplesetnya," lanjut Rini.

Jalan Tol

Dia menambahkan, Kementerian BUMN juga berterima kasih kepada Kejaksaa terkait jalan tol.

Rini bercerita, sejak tahun 80-an Indonesia membangun tol pertama di Jagorawi dan hingga 2014 baru menambah 600 km jalan tol.

Sementara program Jokowi hingga 2019 akan membangun 1.800 km jalan tol.

"Yang paling sulit adalah pembebasan lahan supaya trans Jawa dan trans Sumatera bisa diselesaika sebagai ujung tombak pertumbuhan ekonomi," lanjut Rini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Serangan Ransomware ke PDN Berdampak ke Layanan Pajak Warga Negara Asing

Serangan Ransomware ke PDN Berdampak ke Layanan Pajak Warga Negara Asing

Whats New
Cara Daftar GoPayLater di Aplikasi Gojek

Cara Daftar GoPayLater di Aplikasi Gojek

Work Smart
Kemenperin Siap Berkoordinasi dengan Kemendag Godok Revisi Aturan Kebijakan Impor

Kemenperin Siap Berkoordinasi dengan Kemendag Godok Revisi Aturan Kebijakan Impor

Whats New
Punya Peranan Penting untuk Perekonomian, Kemenhub: Pelaut adalah Pekerja Kunci

Punya Peranan Penting untuk Perekonomian, Kemenhub: Pelaut adalah Pekerja Kunci

Whats New
Siemens Indonesia Tunjuk Surya Fitri Jadi CEO

Siemens Indonesia Tunjuk Surya Fitri Jadi CEO

Whats New
RUPST Harita Nickel, Setujui Rencana 'Buy Back' Saham Senilai Rp 1 Triliun

RUPST Harita Nickel, Setujui Rencana "Buy Back" Saham Senilai Rp 1 Triliun

Whats New
Ingin Menjalani Frugal Living Sambil Nikmati Gaya Hidup? Ini Caranya

Ingin Menjalani Frugal Living Sambil Nikmati Gaya Hidup? Ini Caranya

BrandzView
Jaga Perairan Batam dari Penyelundupan, Bea Cukai Kerahkan Patroli Laut

Jaga Perairan Batam dari Penyelundupan, Bea Cukai Kerahkan Patroli Laut

Whats New
Teken Kerja Sama, JNE Beri Garansi Ketepatan Waktu Pengiriman Paket bagi Pelanggan Shopee

Teken Kerja Sama, JNE Beri Garansi Ketepatan Waktu Pengiriman Paket bagi Pelanggan Shopee

Whats New
Harita Nickel Bakal Bagikan Dividen Rp 1,6 Triliun

Harita Nickel Bakal Bagikan Dividen Rp 1,6 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,9 Persen, Rupiah Berhasil Bangkit

IHSG Ditutup Naik 0,9 Persen, Rupiah Berhasil Bangkit

Whats New
Punya Beragam Fungsi, INACA Dorong Penggunaan Helikopter di Indonesia yang Masih Minim

Punya Beragam Fungsi, INACA Dorong Penggunaan Helikopter di Indonesia yang Masih Minim

Whats New
Tingkatkan Volume Investasi, Bea Cukai Berikan Insentif Fiskal untuk Kawasan Bebas dan KEK di Batam

Tingkatkan Volume Investasi, Bea Cukai Berikan Insentif Fiskal untuk Kawasan Bebas dan KEK di Batam

Whats New
Rupiah Melemah, Bapanas: Waktunya Meningkatkan Produksi Dalam Negeri

Rupiah Melemah, Bapanas: Waktunya Meningkatkan Produksi Dalam Negeri

Whats New
Rupiah Tertekan, Pemerintah Pastikan Belum Bahas Rencana Kenaikan BBM Subsidi

Rupiah Tertekan, Pemerintah Pastikan Belum Bahas Rencana Kenaikan BBM Subsidi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com