Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Menhub Optimalkan Perdagangan Laut Indonesia

Kompas.com - 12/04/2018, 15:38 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memiliki tugas untuk mengoptimalkan perdagangan via jalur laut. Beberapa strategi pun telah disiapkan untuk bisa membuat perdagangan laut Indonesia berjaya.

Budi Karya mengaku telah mengidentifikasi masalah yang kerap terjadi saat perdagangan via laut dilakukan.

"Jadi memang yang selalu menjadi masalah itu adalah bagaimana kita memaksimalkan muatan barang dari satu tempat ke tempat lain. Kita contoh tol laut, ada barang ke timur, tapi ke barat enggak ada. Ternak, kita ada dari timur ke barat, barat ke timur enggak ada. Ikan juga begitu dari tumur ke barat ada tapi sebaliknya kosong," sebut Budi Karya kepada wartawan di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Oleh karena itu, Kemenhub saat ini disebut tengah menyiapkan satu pendekatan tertentu agar muatan barang yang bisa dibawa kembali ke Indonesia Timur.

Baca juga: JK: Perdagangan Indonesia-Afrika Masih Kecil, tapi Naik Signifikan

"Kita lagi akan membuat satu pendekatan tertentu contohnya kapal ternak yang akan digunakan untuk muatan tertentu sehingga ada barang lain yang menuju Indonesia Timur," imbuh Budi Karya.

Kemudian, lanjut Budi Karya, untuk di tol laut bisa dibuat semacam pendingin-pendingin pada tiap pelabuhan sehingga dengan begitu maka muatan yang dibawa kapal tertentu bisa dimasukkan ke sana.

"Jadi memang harus dicari equilibrium tertentu untuk mendapatkan keseimbangan itu, tetapi secara khusus memang ada PR untuk memberikan produktivitas lebih kepada saudara-saudara di Timur," sambungnya.

Jurus lainnya yang dikeluarkan Budi Karya guna mengoptimalkan perdagangan laut di Indonesia adalah dengan tidak melakukan tender kapal pada tol laut, melainkan tender pada jumlah muatan yang akan dikirim ke Indonesia Timur.

Menurut Budi Karya, hal itu bisa membuat kapal jauh lebih efisien, lebih besar, dan lebih murah.

"Ini juga menghidupkan pelayaran-pelayaran yang memang sudah eksis, jadi kami untuk tambahan-tambahan baru tidak melakukan suatu penunjukkan tertentu dengan kapal tertentu," tandas Budi Karya.

Baca juga: Ada Tol Laut, Harga Semen di Wamena Turun Jadi Rp 300.000

Kompas TV Pemerintah memastikan waktu bongkar muat alias dwelling time di pelabuhan tidak akan kembali molor di atas 3 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com