Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jurus Menhub Optimalkan Perdagangan Laut Indonesia

Budi Karya mengaku telah mengidentifikasi masalah yang kerap terjadi saat perdagangan via laut dilakukan.

"Jadi memang yang selalu menjadi masalah itu adalah bagaimana kita memaksimalkan muatan barang dari satu tempat ke tempat lain. Kita contoh tol laut, ada barang ke timur, tapi ke barat enggak ada. Ternak, kita ada dari timur ke barat, barat ke timur enggak ada. Ikan juga begitu dari tumur ke barat ada tapi sebaliknya kosong," sebut Budi Karya kepada wartawan di Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Oleh karena itu, Kemenhub saat ini disebut tengah menyiapkan satu pendekatan tertentu agar muatan barang yang bisa dibawa kembali ke Indonesia Timur.

"Kita lagi akan membuat satu pendekatan tertentu contohnya kapal ternak yang akan digunakan untuk muatan tertentu sehingga ada barang lain yang menuju Indonesia Timur," imbuh Budi Karya.

Kemudian, lanjut Budi Karya, untuk di tol laut bisa dibuat semacam pendingin-pendingin pada tiap pelabuhan sehingga dengan begitu maka muatan yang dibawa kapal tertentu bisa dimasukkan ke sana.

"Jadi memang harus dicari equilibrium tertentu untuk mendapatkan keseimbangan itu, tetapi secara khusus memang ada PR untuk memberikan produktivitas lebih kepada saudara-saudara di Timur," sambungnya.

Jurus lainnya yang dikeluarkan Budi Karya guna mengoptimalkan perdagangan laut di Indonesia adalah dengan tidak melakukan tender kapal pada tol laut, melainkan tender pada jumlah muatan yang akan dikirim ke Indonesia Timur.

Menurut Budi Karya, hal itu bisa membuat kapal jauh lebih efisien, lebih besar, dan lebih murah.

"Ini juga menghidupkan pelayaran-pelayaran yang memang sudah eksis, jadi kami untuk tambahan-tambahan baru tidak melakukan suatu penunjukkan tertentu dengan kapal tertentu," tandas Budi Karya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/12/153800326/jurus-menhub-optimalkan-perdagangan-laut-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke