Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pertimbangkan Kembali Gabung ke TPP

Kompas.com - 13/04/2018, 13:26 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan tengah mempertimbangkan untuk kembali bergabung ke Trans Pacific Partnership (TPP) karena yakin negara yang dipimpinnya berusaha menyelesaikan konflik ekonomi dengan resolusi damai.

TPP merupakan kemitraan dagang yang saat ini beranggotakan 12 negara, yaitu Singapura, Brunei, Selandia Baru, Chile, Australia, Peru, Vietnam, Malaysia, Meksiko, Kanada serta Jepang.

Pernyataan untuk kembali bergabung ke TPP berlawanan dengan pernyataan Trump pada masa awal dia menjabat sebagai Presiden AS.

Kala itu dia mengkritik TPP sebagai bencana, dan memutuskan untuk keluar dari kemitraan perdagangan yang telah ditandatangani oleh Presiden AS pendahulunya, Barrack Obama.

Seandainya keputusan kembali itu benar-benar terjadi, maka negara adidaya itu akan mendapatkan posisi lebih unggul dalam perang dagangnya dengan China. Kemitraan tersebut juga bakal membuat para petani dan peternak, ritel, serta bisnis-bisnis lain di AS memiliki akses ke pasar selain China.

Di sisi lain, ancaman Trump untuk menaikkan tarif masuk pada produk-produk asal China juga tampak melunak seiring dengan munculnya niat untuk kembali ke TPP itu.

Sebagaimana dilansir dari Blomberg, Jumat (13/3/2018), sepekan setelah meningkatnya ketegangan dalam hubungan dagang antar negara, Trump mengatakan bahwa AS dan China kemungkinan batal memberlakukan tarif impor baru pada produk masing-masing.

"Sekarang kami benar-benar bernegosiasi dan saya pikir mereka akan memperlakukan kami dengan lebih adil. Saya pikir mereka ingin seperti itu," ujar Trump dalam pertemuan antara Gedung Putih dengan para gubernur Partai Republik dan pemerintah negara-negara bagian.

Jepang yang saat ini merupakan perekonomian terbesar dalam TPP menyambut baik niat Trump untuk kembali ke dalam kemitraan dagang tersebut.

"Kami akan sangat senang jika AS telah kembali (bergabung ke TPP)," ujar Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono.

Kendati demikian Kono juga menyematkan catatan. Dengan tegas dia menyebutkan bahwa kesepakatan yang sudah tercapai antara 11 negara akan sangat sulit diubah.

Sebelumnya, AS sempat mengancam untuk mematok tarif masuk tambahan terhadap produk-produk asal China sehingga membuat hubungan kedua negara menjadi tegang. China pun balas mengancam akan memberlakukan tarif serupa, sehingga ketengangan itu turut berpengaruh ke negara-negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com