Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Meningkatkan Produktivitas Perusahaan Ala Bos Tesla Elon Musk

Kompas.com - 19/04/2018, 06:15 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Sebagai seorang CEO dari berbagai perusahaan, Elon Musk harus melakukan banyak hal dalam waktu yang sangat terbatas.

Musk harus memimpin perusahaan mobil listriknya, Tesla, sekaligus memegang kendali atas perusahaan luar angkasa SpaceX serta berjibaku dengan perusahaan yang baru-baru ini dibentuknya, The Boring Company.

Musk bahkan rela tidur di pabrik Tesla demi memastikan adanya peningkatan produksi dalam mobil listrik Model 3-nya.

Terkait hal itu Musk mempunya beberapa tips untuk menjaga produktivitas perusahaannya. Dia pun membagikan hal ini kepada pegawainya melalui email.

Baca juga: Buat Pebisnis Muda, Inilah 7 Hal dari Elon Musk yang Layak Diikuti

Berikut beberapa cara Musk meningkatkan produktivitas pekerjaannya:

1. Hindari rapat-rapat besar

Menurut Musk, rapat besar merupakan salah satu hambatan pada perusahaan-perusahaan besar yang tidak memberikan kontribusi cukup baik terhadap kinerja perusahaan. " Keluarlah dari semua rapat besar, kecuali jika rapat tersebut benar-benar memberikan nilai positif. Jika memang harus dilakukan, lakukanlah dalam waktu yang singkat,” ucap dia.

2. Tinggal pertemuan-pertemuan rutin

Musk menyebutkan, pertemuan rutin harus dihindari jika tidak ada permasalahan yang benar-benar harus diselesaikan.  " Dan kalah ada pertemuan rutin, hal itu harus dihentikan jika permasalahan tersebut sudah bisa dituntaskan," sebutnya.

3. Tinggalkan rapat atau pertemuan jika tidak berkontribusi

Bos Tesla ini menyarankan untuk tidak hadir dalam rapat, bila sang karyawan tidak memberikan kontribusi apa-apa dalam rapat tersebut.

“Segera tinggalkan pertemuan atau beri pemberitahuan melalui telepon jika kamu menyadari bahwa kehadiranmu tidak memberikan kontribusi. Meninggalkan pertemuan bukanlah perbuatan yang tidak sopan, perbuatan yang tidak sopan adalah ketika kamu hadir dan membuang waktu orang lain,” ucap Musk.

4. Jangan gunakan jargon dalam komunikasi

Dia mengatakan, hindari penggunaan jargon-jargon saat bekerja di Tesla. Umumnya, apapun yang membutuhkan penjelasan justru akan menghambat proses komunikasi. "Kita tidak ingin orang-orang harus mengingat-ingat kosa kata tertentu hanya untuk berkomunikasi di Tesla,” ujarnya.

5. Berkomunikasi secara langsung

Musk menyebut, komunikasi seharusnya dilakukan secara singkat dan dengan akses yang mudah untuk mempercepat proses pengerjaan, bukan melalui rantai perintah yang hierarkis. "Manajer manapun yang memberlakukan rantai perintah dalam komunikasi akan segera bekerja di tempat lain," sebutnya.

6. Ikuti logika, bukan aturan

Dia meminta pegawainnya untuk selalu menggunakan logika mereka dalam bekerja. “Sebagai gambaran, selalu gunakan akal sehat untuk menuntunmu dalam bekerja. Jika mengikuti peraturan perusahaan adalah ide buruk dalam situasi-situasi tertentu, maka peraturan tersebut harus diganti,” pungkas Musk.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com