Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Pemerintah Ingin Keadilan Bukan Hanya Dienyam Masyarakat di Pulau Jawa...

Kompas.com - 19/04/2018, 09:41 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengunjungi Universitas Cokroaminoto, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (19/4/2018). Kedatangannya adalah untuk menyampaikan kuliah umum bertemakan Kebijakan Infrastruktur Transportasi dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat.

Di hadapan ratusan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Cokroaminoto, Budi Karya menyampaikan visi misi pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui nawacita.

"Pemerintah ingin keadilan bukan hanya dienyam masyarakat di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, tetapi juga Makassar, Sulawesi, dan bahkan Papua," papar Budi Karya.

Dia pun kemudian menjelaskan soal pembangunan transportasi massal di Makassar berupa jalur kereta api Makassar-Pare-Pare. "Di Makassar, kita juga akan punya kereta api pertama di Sulawesi. Insya Allah tahun depan selesai 44 kilometer dulu, Makassar-Pare Pare kan selesai dan beroperasi," ucap Budi Karya.

Baca juga: Cerita Menhub Bekerja dengan Sri Mulyani, Sang Menkeu Terbaik di Asia Pasifik

Selain itu, Budi Karya juga memaparkan bakal melipatgandakan pembangunan bandara dan pelabuhan di Sulawesi Selatan. Untuk pelabuhan, berkaitan dengan nawacita pembangunan pelabuhan untuk meningkatkan konektivitas antara Makassar dengan wilayah lainnya seperti Merauke dan Ambon.

"Kemudian, poros maritim juga jadi bagian yang harus dilaksanakan setelah mencanangkan nawacita. Poros maritim ini jangan hanya kata-kata, tetapi harus dilaksanakan dengan membangun tol laut untuk menurunkan disparitas harga di Papua, Maluku, dan sekitarnya," kata Budi Karya.

Tak hanya itu, Budi Karya juga berjanji akan memberikan perhatian lebih bagi sektor pelayaran rakyat (pelra) dengan memberikan sebanyak 10 kapal phinisi kepada pelaut di Makassar.

"Hari ini saya akan menyerahkan 10 dari 24 kapal yang ditargertkan ke pelaut di sini. Itu kapal phinisi yang merupakan kearifan lokal suku-suku yang ada di Sulawesi dan akan membangun kapal di Bulukumba," ucap dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com