Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Rupiah Memang Harus Melemah Secara Gradual

Kompas.com - 21/04/2018, 19:45 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Head of Economic and Market Research UOB Enrico Tanuwidjaja menilai bahwa nilai tukar rupiah memang harus melemah secara gradual.

Menurutnya, hal ini karena Indonesia masih memiliki defisit neraca transaksi berjalan yang diprediksikan melebar dari tahun lalu 1,7 persen menjadi 2,1 persen dari PDB pada tahun 2018 ini.

"Kedua, fiskal kita juga defisit. Kita masih harus issue surat utang dalam denominasi rupiah ataupun mata uang asing, sehingga meningkatkan kebutuhan dollar AS. Ada juga pembayaran dividen ke luar negeri pada bulan April dalam mata uang asing," jelas Enrico, Sabtu (21/4/2018).

Enrico menambahkan, dalam dunia usaha, naik turunnya level kurs rupiah tidak begitu penting. Tetapi yang terpenting adalah mengetahui volatilitas kurs, karena dunia usaha membutuhkan sesuatu yang stabil.

"Melemah nggak apa-apa, yang penting tahu berapa perubahan gradualnya," lanjutnya.

Sementara itu Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Firman Mochtar pada kesempatan yang sama mengatakan BI berusaha untuk meminimalisir ketidakpastian kurs dan tidak menciptakan ekspektasi berlebih pada masyarakat.

"Kurs ini kan harga dari devisa ya, hasil ekspor impor dan valuta asing. Ketika kurs mengalami fluktuasi, dia akan menciptakan ketidakpastian dan rang akan susah melakukan perencanaan," tambah Firman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com