Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

April 2018, Jumlah Bank Sistemik Bertambah Jadi 15 Perusahaan

Kompas.com - 01/05/2018, 16:19 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melansir bahwa jumlah bank sistemik meningkat pada akhir April 2018. Peningkatan itu terjadi dalam kurun waktu enam bulan sejak September 2017.

"Bank sistemik diupdate setiap 6 bulan. April dan September. Jadi ini adalah update setelah sebelumnya waktu September ada 11 sekarang jadi 15. Ada kenaikan 4 bank," jelas Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso selepas rapat dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung Bank Indonesia (BI) Jakarta, Senin (30/4/2018).

Peningkatan itu terjadi karena disebabkan beberapa indikator dan telah mendapatkan persetujuan dari BI.

"Kenaikan ini karena ada beberapa indikator yang meningkat, misalnya dari size dan interkonetivitas antarbank, dan ini sudah didiskusikan dengan BI," sambung Wimboh.

Namun demikian, Wimboh tak menyebutkan tambahan empat bank sistemik tersebut.

Di sisi lain, Wimboh menyatakan bahwa OJK bakal terus memantau kondisi dan perkembangan bank sistemik ini, salah satunya dengan membuat rancangan rencana pemulihan (recovery plan) seperti yang ada dalam aturan.

"Nanti juga ada yang disebut capital surcharge yang penerapannya secara gradual dan tidak akan ganggu permodalannya," ujar dia.

Meski ada pertambahan bank sistemik, kinerja lembaga keuangan secara umum relatif positif sepanjang triwulan I 2018.

Hal tersebut didasari adanya pemulihan yang terus terjadi pada pertumbuhan penyaluran kredit perbankan dan diiringi likuiditas yang masih memadai.

Kinerja positif itu juga ditandai dengan kemampuan bank dalam menghadapi risiko yang terjaga dengan cukup baik. Pasalnya rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) berada dalam kategori aman pada level 22,67 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com